Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyatakan, program hilirisasi bakal dilanjutkan pihaknya jika terpilih dalam Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, hilirisasi memberikan keuntungan sehingga harus dilanjutkan. Ia menuturkan, Indonesia menjadi negara dengan cadangan nikel yang terbesar di dunia, juga memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia.
Maka dari itu, sumber daya alam tersebut perlu dimanfaatkan dengan optimal melalui hilirisasi.
"Program hilirisasi harus dilanjutkan dan diperluas cakupannya," ujarnya saat acara debat kedua Cawapres di Senayan JCC, Minggu 21 Januari 2024.
BACA JUGA:Gibran Janji Akan Tingkatkan Dana Desa
BACA JUGA:Mahfud Sebut Proyek Food Estate Sebagai Proyek Gagal yang Merusak Lingkungan
Gibran menjelaskan, perluasan cakupan hilirisasi itu yakni dengan tidak hanya pada komoditas tambang, seperti yang dilakukan saat ini pada komoditas nikel, tapi juga komoditas lainnya seperti pertanian, maritim, bahkan digitalisasi.
"Intinya kita tidak boleh lagi mengirim barang mentah," ucap Wali Kota Surakarta itu.
Adapun dalam salah satu program yang dikampanyekan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yakni melanjutkan program hilirisasi hingga ke 21 komoditas. Ke-21 komoditas yang menjadi prioritas program hilirisasi tersebut, yaitu batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut, dan garam.
BACA JUGA:Cak Imin Singgung Kempimilikan Lahan 500.000 Hekatre Milik Prabowo di Debat Cawapres
BACA JUGA:Cak Imin: Food Estate Harus Dihentikan, Karena Merugikan Petani dan Masyarakat
Sebagai informasi, debat Cawapres kedua atau debat keempat rangkaian debat capres-cawapres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini mengambil tempat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta pada 21 Januari 2024 mulai pukul 19.00 WIB. Debat cawapres kali ini bertema energi, Sumber Daya alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat. (*)