Kemudian, para pengunjuk rasa mulai melempar batu ke arah kaca jendela kantor gubernur.
Sejumlah kaca jendela pecah.
Untuk menghentikan aksi lempar itu, pihak kepolisian terpaksa harus menggunakan water canon.
Namun, bukannya mundur, para pengunjuk rasa malah balik menyerang mobil water canon dengan batu yang lebih besar.
Tidak hanya merusak kaca jendela kantor gubernur dan mobil water canon.
Lemparan batu pengunjuk rasa juga mengenai lampu taman utama sehingga jatuh.
Beruntung tidak ada yang tertimpa pecahan kaca lampu taman berukuran besar tersebut.
Salah satu dari kerumunan massa juga terlihat kesakitan terkena lemparan batu.
Melihat aksi lempar batu yang tak terkendali, aparat akhirnya terpaksa melepas gas air mata ke tengah massa yang tak berhenti melempar batu. (*)