Sukses Pantai Gading Lebih dari Sekadar Dongeng

Senin 12 Feb 2024 - 20:31 WIB
Reporter : ANTARA
Editor : Rizal Zebua

JAKARTA - Pelatih Pantai Gading Emerse Fae memuji timnya yang disebutnya mukjizat para penyintas setelah tuan rumah Piala Afrika 2023 itu menuntaskan salah satu pembalikan terbesar dalam sejarah turnamen besar sepak bola dunia dengan mengalahkan Nigeria 2-1 dalam final Piala Afrika Senin dini hari tadi.

"Ini lebih dari sekadar dongeng. Saya berjuang keras menggapai semua ini," kata Fae setelah Pantai Gading bangkit dari ketertinggalan pada babak pertama di Stadion Olimpiade Ebimpe untuk berbalik menang berkat dua gol yang dibuat Franck Kessie dan Sebastien Haller.

"Ketika saya mengenang lagi semua yang telah kami lalui, kami adalah para penyintas yang ajaib," kata dia seperti dikutip AFP pada Senin.

"Kami tidak pernah menyerah dan berhasil bangkit dari begitu banyak hantaman keras."

BACA JUGA:Tetap Apresiasi Meski Paceklik Gol

BACA JUGA:Ini Dia 11 Bumbu Rahasia Ayam Goreng KFC yang Buat Kulitnya Kriuk Sedap

Pantai Gading menjadi negara tuan rumah pertama yang menjuarai Piala Afrika sejak Mesir melakukannya pada 2006, namun mereka hampir tersingkir pada fase grup.

Pantai Gading kalah 1-0 dari Nigeria dalam pertandingan kedua, sebelum digebuk 0-4 oleh Guinea Ekuatorial, yang merupakan kekalahan kandang terberat yang mereka alami.

Itu menjadikan Pantai Gading tuan rumah AFCON pertama dalam 40 tahun terakhir yang kalah dalam dua pertandingan grup dan membuat pelatih Jean-Louis Gasset kehilangan posisinya untuk digantikan Fae.

Ajaibnya mereka lolos ke babak 16 besar sebagai tim terakhir dari empat tim peringkat ketiga terbaik.

BACA JUGA:Ayu Ting Ting Resmi Dilamar Muhammad Fardana, Ini Luapan Kegembiraan Umi Kulsum

BACA JUGA:Unja Buka Penerimaan Mahasiswa Magister Pendidikan Jasmani

Pantai Gading lalu mengalahkan juara bertahan Senegal melalui adu penalti pada babak 16 besar setelah menyamakan kedudukan pada menit-menit terakhir.

Mereka mengalahkan Mali 2-1 dalam perempat final yang juga dengan babak perpanjangan waktu. Mereka juga bermain dengan 10 pemain pada babak pertama dan sempat tertinggal pada menit ke-90.

Setelah itu merang 1-0 atas Republik Demokratik Kongo dalam semifinal, sebelum menuntaskan dendam kepada Nigeria dalam final. (ANTARA)

Kategori :