Angger Dimas akhirnya memberikan keterangan terkait laporan dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diajukan oleh mantan istrinya, Tamara Tyasmara. Angger Dimas menegaskan adanya fakta penting yang akan diungkap terkait kasus tersebut.
"Sejak tahun 2021, kami sudah bercerai, ya, oke. Terkait dengan laporan pada tanggal 23, sebenarnya begini, saya sudah memiliki fakta yang belum saya ungkap karena ada hal-hal tertentu yang harus saya ceritakan," ujar Angger Dimas seperti dilansir dari berbagai sumber.
Angger Dimas membeberkan bahwa pada 23 November 2023, putranya Dante meminta untuk dijemput. Saat itu, Dante mengirim pesan suara yang mencerminkan rasa ketakutannya.
"Jadi begini, terkait dengan kronologi yang dilaporkan pada 23 November, sebenarnya Dante meminta dijemput dan mengirimkan pesan suara dengan nada ketakutan. Permintaan tersebut bisa dijelaskan lebih lanjut sebagai bagian dari bukti," ungkapnya.
BACA JUGA:Wajah dan Lidah Kartika Putri Mendadak Melepuh
BACA JUGA:Mulan Jameela dan Ahmad Dhani Raih Suara Terbanyak di Dapilnya, Real Count KPU DPR RI
Angger Dimas juga menyatakan bahwa Tamara sudah menjalin hubungan dengan orang yang disebut sebagai YA pada saat Dante meminta dijemput. Ini tentu memunculkan pertanyaan mengenai alasan putranya meminta dijemput.
"Dante pada tanggal 23 November meminta dijemput, dan pada saat itu, mantan istri saya sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang disebut YA. Pertanyaannya, mengapa pada tanggal 23 November anak saya meminta dijemput? Jika benar ada laporan pada tanggal tersebut, dan anak saya mengirimkan pesan suara dengan nada ketakutan, apa sebenarnya yang terjadi?" jelasnya.
Angger Dimas menyatakan bahwa ia tidak begitu memperhatikan laporan yang diajukan oleh Tamara terkait KDRT. Saat ini, prioritasnya adalah memfokuskan diri untuk mengungkap kebenaran terkait kematian putranya.
"Sebenarnya, saya tidak terlalu peduli dengan berita semacam ini. Yang saya perjuangkan adalah kehidupan anak saya yang hilang. Siapapun yang terlibat, siapapun yang terlibat akan saya ungkapkan kepada pihak kepolisian. Saya juga sudah berbicara dengan penyidik," tegasnya.
BACA JUGA:UIN Jambi Kukuhkan Enam Guru Besar
BACA JUGA:Pemerintah Kembali Buka Program Prakerja
Angger Dimas juga mengungkapkan bahwa di tengah kasus kematian putranya, ia merasa mendapatkan intimidasi baik di media sosial maupun dunia nyata.
"Saya juga mengalami intimidasi, akun Instagram saya beberapa kali hampir di-hack, dan beberapa hari ini ada orang yang tidak dikenal berjalan-jalan di depan rumah. Saya sangat khawatir untuk keluarga saya, takutnya akan mendapatkan ancaman. Tetapi yang paling penting di sini adalah kehidupan anak saya, saya ingin fokus pada kasus anak saya," tutupnya.