Ini Dia Jenis-Jenis Kelainan yang Menentukan Anak Perempuan Terlambat Haid

Senin 26 Feb 2024 - 19:33 WIB
Reporter : Aditiya
Editor : Surya Elviza

Kelompok Staf Medis (KSM) Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Surahman Hakim, SpOG(K), MPH menyebutkan ada beberapa faktor yang menentukan anak perempuan terlambat haid atau bahkan tidak bisa haid.

Ia mengatakan jika anak perempuan usia 15 tahun belum haid, perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulannya. Jika tidak ada nyeri maka, harus segera di periksakan apakah ada hambatan pada saluran pengeluaran haid.

“Kalau pada kelainan gangguan pertumbuhan saluran reproduksi maka kadangkala ada, satu yang paling ringan hymen-nya tidak terbuka, atau vaginanya tertutup karena ada jaringan tertentu, atau mulut rahimnya tidak terbentuk jadi darah haidnya hanya terpusat di rahim saja, hal-hal seperti ini harus tindakan segera,” ujar Surahman.

Dengan demikian,tindakan harus segera dilakukan karena bisa menyebabkan nyeri yang hebat dan mengganggu aktivitas, dan menyebabkan gangguan tertutupnya saluran reproduksi.

BACA JUGA:Ini Dia Kiat Memadukan Warna-Warna yang Berani Dalam Desain Interior

BACA JUGA:Apakah Jeruk Baik Buat Penderita Diabetes? Begini penjelasannya

Faktor lainnya yang perlu diwaspadai adalah tidak terbentuknya tanda seksual sekunder seperti pertumbuhan payudara dan munculnya bulu kemaluan saat memasuki usia 15 tahun.

Jika hal tersebut terjadi, perlu dilakukan pemeriksaan gangguan kromosom. Pada wanita, kromosom yang terbentuk adalah X-X, akan tetapi jika ada variasi kromosom X-Y atau X-X-Y perlu dilakukan penata laksanaan psikiatri untuk dilihat apakah ada genetik laki-laki di dalam tubuhnya.

“Ada kasus sebuah seperti ini, tapi ternyata setelah diyakinkan hormon yang dominan laki-laki kita berikan hormon termasuk terapi untuk penyesuaian kelaminnya,” ujarnya.

Selain itu jika kromosom yang tumbuh benar perempuan namun tidak muncul tanda seksual sekundernya, maka akan di periksa untuk kemungkinan hormon yang kurang dengan terapi hormonal. 

BACA JUGA:Mengenal Astaxanthin Bagi Kulit yang Ampuh Cegah Jerawat

BACA JUGA:Kapolsek Batang Merangin Bantah, Mayat Tanpa Identitas Adalah Anak Punk

Hal tersebut disebut dengan agnesis, yaitu tidak terbentuknya seksual sekunder maupun rahim dan vagina yang tidak sempurna.

Kasus ini, anak perempuan tersebut memiliki indung telur namun ada kelainan di rahim yang kemungkinan besar akan sulit memiliki anak.

Untuk terapi hormonal, Surahman mengatakan pasien akan diberikan terapi hormon progesterone dan diberi obat selama 7-10 hari sampai pasien bisa memproduksi estrogennya sendiri, sehingga bisa terjadi haid secara normal seperti pada umumnya.

Kategori :