Program Makan Siang Gratis Dibahas di Istana Negara, Begini Tanggapan Tom Lembong

Minggu 03 Mar 2024 - 14:06 WIB
Reporter : Fajar
Editor : Finarman

Jakarta - Program makan siang gratis yang diusung oleh Calon Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Bahkan, program tersebut masuk dalam pembahasan sidang kabinet paripurna di Istana Negara.

Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Tom Lembong juga ikut memberikan komentar terkait langkah pemerintah yang membahas program makan siang dan susu gratis Prabowo-Gibran.

Sebelumnya, Tom Lembong enggan berkomentar terkait etis atau tidaknya pemerintah yang membahas program salah satu paslon dalam sidang kabinet ketika perhitungan suara KPU masih berlangsung dan belum menetapkan pasangan terpilih.

BACA JUGA:Jokowi Sebut Banyak Investor Antre Investasi di IKN

BACA JUGA:Tersisa Kecamatan Alam Barajo, Belum Serahkan Kotak Rekapitulasi Hasil Pemilu Tingkat Kecamatan di Kota Jambi

Tom mengungkapkan, sebaiknya pembahasan kebijakan peningkatan gizi masyarakat, seperti program makan siang gratis, dilakukan melalui diskusi yang lebih teknokratis.

Bahkan, menurutnya, pembahasan kebijakan itu harus berlandaskan data dan fakta.

"Kebijakan seperti nutrisi itu kan sebaiknya diproses melalui sebuah diskusi yang teknokratis, berlandaskan hitungan yang transparan dan data, fakta, realita. Semakin teknokratis, semakin profesional, semakin transparan, semakin baik," kata Tom Lembong dikutip Minggu 3 Maret 2024.

Di sisi kain, Tom Lembong juga membandingkan program makan siang dan susu gratis milik Prabowo-Gibran dengan program peningkatan nutrisi milik Anies-Muhaimin.

BACA JUGA:PBB Desak Israel Setop Perang

BACA JUGA:IDI : Dokter Influencer di Indonesia Dilarang Untuk Promosi Produknya

Menurutnya program ini lebih cocok untuk diterapkan di Indonesia karena bisa memanfaatkan sumber daya laut RI yang berlimpah untuk diolah menjadi sumber protein.

"Misalnya gagasan Anies-Muhaimin untuk memanfaatkan sumber daya perikanan kita yang berlimpah-limpah, yang diolah menjadi sumber protein, yang lebih cocok buat masyarakat kita, mengingat kita negara kepulauan, negara kelautan," sebutnya. (*)

Kategori :