Jambi – Jalan merupakan akses warga untuk ke berbagai tempat. Jalan yang rusak dapat menganggangu aktivitas warga ketika berkendara.
Hal ini dialami oleh warga RT 28 Kelurahan Talang Banjar, Kecamatan Jambi Timur.
Tak hanya warga sekitar yang ikut merasakan ketidaknyamanan dalam berkendara.
Ini juga dialami oleh masyarakat yang melewati jalan tersebut. Karena merupakan jalan penghubung ke Jambi Timur, Kasang, Thehok, Selincah dan daerah lainnya.
BACA JUGA:Jambi Independent Buka Food Corner, Dukung Pelaku UMKM Kota Jambi
BACA JUGA:Pasokan Lancar, Harga Tetap Tinggi
Ada kisaran 20 lebih titik jalan yang rusak di RT 28. Jarak dari satu titik ke titik lainnya, hanya beberapa meter saja.
RT 28 sudah berupaya dalam memperbaiki jalan yang rusak ini secara mandiri.
Tetapi hanya sebatas pengecoran saja, atau hanya menimbun jalan berlubang dengan bebatuan, dan puing-puing yang sudah dihancurkan karena keterbatasan biaya.
Meski sudah diperbaiki dengan cara pengecoran, jalannya tidak bertahan lama. Akibat padatnya kendaraan yang berlalu-lalang, menghambat perbaikan secara maksimal.
BACA JUGA:Harga Sembako akan Terus Naik Cabai, Daging Ayam Masih Tinggi
BACA JUGA:Pemkab Tebo Gelar Musrenbang RKPD Tahun Anggaran 2025
“Selama saya menjabat jadi ketua RT, kurang lebih 2 tahun. Sudah 8 kali pengecoran, hanya dibantu biaya pribadi dari saya dan pengacara di belakang rumah,” beber ketua RT 28, Sartono, Rabu 6 Maret 2024.
“Jalannya gak bertahan lama, rusak terus. Karena selama pengecoran, jalan ditutup. Belum kering, palangnya sudah dibuka pengendara. Alhasil jalan dilewati dalam keadaan masih basah,” tegasnya.
Dana untuk pembuatan jalan di daerah tersebut, tidak dipungut dari warga setempat. Bahkan tidak didanai oleh pemerintah yang berada di atas RT.