JAMBI,BACAKORANJI.COM - Kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya, menurut National Library of Medicine.
Ahli mengatakan faktanya kolesterol hampir tidak selalu memiliki gejala dan salah satu penyebab merasa lelah saat memiliki kolesterol tinggi adalah karena tidak dibarengi dengan gaya hidup sehat.
"Saat Anda mengalami kolesterol tinggi, biasanya Anda tidak mengonsumsi makanan seimbang, tidak berolahraga, dan secara tidak sengaja menambah berat badan, Jadi gaya hidup yang sering dibarengi dengan kolesterol tinggi pasti bisa menyebabkan kelelahan, ucap ahli jantung di Rush University System for Health di Chicago, Illinois, Melissa Tracy, MD.
Jika tidak ditangani, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, suatu kondisi yang juga dapat menyebabkan kelelahan, ucapnya.
BACA JUGA:Benarkah Ekstrak Daun Artichoke Mampu Kurangi Kadar Kolestrol Sedang, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Benarkah Terlalu Banyak Makan Telur Bisa Picu Kolestrol, Begini menurut Para Ahli
Tracy menambahkan kolesterol dapat mengembangkan plak di arteri, dan jantung akan mulai memberi tanda-tanda bahwa ia sedang kesulitan. Dan salah satu tandanya adalah kelelahan, serta penurunan toleransi olahraga.
Pada akhirnya, bukan kolesterol tinggi itu sendiri yang menyebabkan kelelahan, namun faktor gaya hidup yang menyebabkan kolesterol tinggi, dan penyakit yang diakibatkannya, yang dapat membuat seseorang merasa lesu dan lesu.
Selain kelelahan, gejala kolesterol tinggi yang telah berkembang menjadi penyakit jantung menurut Mayo Clinic antara lain nyeri dada, tekanan, atau sesak, pusing atau sakit kepala ringan, palpitasi jantung, sesak napas, nyeri di leher atau rahang, dan mati rasa atau kelemahan pada lengan dan kaki.
Perubahan gaya hidup adalah langkah awal untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi.
BACA JUGA:Mengenal Penyebab dan Jenis Kista
BACA JUGA:Tips Tahan Makan Pedas Tanpa Kesulitan
Direktur medis di Cardiology Consultants of Philadelphia di Pennsylvania, Brett Victor, MD, mengatakan usahakan untuk mengisi piring Anda dengan biji-bijian, buah-buahan dan sayuran, lemak sehat, dan protein tanpa lemak yang menyehatkan jantung seperti ikan.
Meningkatkan asupan serat larut dan asam lemak omega-3 juga bermanfaat, dengan menambahkan bahan-bahan seperti alpukat, dedak gandum, salmon, sereal yang diperkaya, dan biji rami ke dalam makanan Anda.
Cobalah untuk mengurangi jumlah makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, produk susu berlemak penuh, dan minyak tropis seperti kelapa dan minyak sawit, yaitu satu-satunya makanan nabati yang mengandung lemak jenuh.