Jakarta- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan program magang untuk mahasiswa ke Jerman atau ferien job bukan merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Ferien job tidak cocok dengan program MBKM yang diselenggarakan Kemendikbudristek,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam Rapat Kerja (Raker) bersama DPR RI di Jakarta.
Ferien job sendiri diatur dalam Pasal 14 ayat (2) Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman yang dilakukan hanya pada saat official semester break atau libur semester yang resmi dengan jenis pekerjaan berupa manual labour atau tenaga fisik.
Ferien job juga tidak terkait dengan dunia akademis karena bertujuan untuk mengisi kekurangan tenaga kerja fisik di Jerman dan hanya untuk mengisi masa liburan semester para mahasiswa.
BACA JUGA:Hasto: Momentum Tepat untuk Megawati-Prabowo, Bertemu Usai PHPU di MK
BACA JUGA:Roma Unggul Tipis! Mancini Antar Giallorossi Menang 1-0 dalam Derby Romawi
Hal tersebut menandakan fokus ferien job bukan untuk mencari pengalaman budaya dan perolehan keterampilan bahasa karena apabila mahasiswa mengikuti ferien job maka mereka harus memiliki kemampuan bahasa Jerman sebagai modal berkomunikasi.
Masa kerja maksimal pada ferien job adalah 90 hari dalam jangka waktu 12 bulan selama liburan semester resmi di negara asli dan tidak dapat diperpanjang.
Kiki menuturkan fakta-fakta terkait ferien job itu memperkuat bahwa magang tersebut benar-benar tidak berkaitan dan bukan merupakan program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.
Ia menjelaskan magang yang masuk dalam program MBKM tidak diselenggarakan dalam masa libur namun pada semester berjalan karena harus berkontribusi terhadap nilai atau prestasi akademik mahasiswa.
BACA JUGA:Leverkusen Mengunci Kemenangan Tipis 1-0 atas Union Berlin, Posisi Puncak Kian Kokoh
BACA JUGA:Heidenheim Permalukan Die Roten dengan Kemenangan 3-2
Selain itu, magang yang masuk dalam MBKM juga harus berkaitan dengan pembelajaran yang menguatkan kompetensi yang diikuti mahasiswa di program studinya sehingga meski tidak sama namun harus selaras sehingga memperkuat pembelajaran di kampus.
“Ini merupakan experiental learning jadi otomatis pekerjaan yang sifatnya fisik (seperti ferien job) seringkali tidak cocok dengan MBKM,” ujar Kiki.
Kiki menuturkan pemerintah mewajibkan penyelenggara magang yang masuk dalam program MBKM untuk merancang kegiatan yang bisa melatih hard skill dan soft skill mahasiswa.