Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah serius yang tidak hanya memengaruhi korban secara psikologis dan fisik, tetapi juga dapat berdampak besar pada kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi:
1. Stres Emosional dan Psikologis:
KDRT dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan pada ibu hamil. Kondisi ini bisa memengaruhi kesejahteraan mentalnya, menyebabkan kecemasan, depresi, dan bahkan mengganggu ikatan emosional antara ibu dan janin.
2. Cedera Fisik:
Benturan, pukulan, atau trauma fisik lainnya yang disebabkan oleh KDRT bisa berujung pada cedera fisik pada ibu hamil. Ini bukan hanya membahayakan kesehatan ibu, tetapi juga dapat mengancam keselamatan janin yang dikandungnya.
3. Risiko Keguguran atau Persalinan Prematur:
KDRT meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, atau kelahiran bayi dengan berat badan rendah. Kondisi ini dapat terjadi karena stres berkepanjangan yang dialami ibu hamil akibat KDRT.
4. Masalah Kesehatan Janin:
Janin yang dikandung oleh ibu yang menjadi korban KDRT juga bisa mengalami dampak serius. Stres pada ibu hamil dapat mengganggu perkembangan janin dan berpotensi memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan fisik dan mentalnya.
5. Gangguan Kesehatan Pasca-Kelahiran:
Bukan hanya selama kehamilan, tetapi dampak KDRT juga bisa berlanjut setelah kelahiran. Ibu yang pernah menjadi korban KDRT lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental pasca-melahirkan (postpartum depression) yang bisa memengaruhi perawatan dan hubungan dengan bayi.
Penting untuk dicatat bahwa KDRT adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Para korban KDRT, terutama saat hamil, membutuhkan dukungan, perlindungan, dan perawatan medis serta psikologis yang tepat. Bantuan profesional, konseling, atau tempat penampungan aman adalah beberapa opsi yang perlu dipertimbangkan untuk membantu korban KDRT agar dapat melindungi diri sendiri dan janin yang dikandungnya dari bahaya yang lebih besar.*
Kategori :