Tak Bisa Berbuat Banyak Soal Sepinya Penumpang Angkot

SEPI: Suasana beberapa angkot yang masih cari keberuntungan di Terminal Rawasari, Kota Jambi.-Rehan Fahri Setiawan-Jambi Indepedent

JAMBI –Sepinya penumpang di Terminal Rawasari, Kota Jambi, menjadi keluhan utama para sopir angkutan umum

Penurunan drastis jumlah penumpang ini, membuat pendapatan mereka anjlok dan berimbas pada kehidupan sehari-hari.

Agun, salah satu sopir angkot jurusan Selincah, di Terminal Rawasari, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi ini.

"Penumpang semakin sepi, sehari hanya dapat 5-10 orang," keluhnya.

Menurut Agun, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah, kemudahan akses menggunakan kendaraan pribadi, ojek online, dan taksi online.

BACA JUGA:Pelepasan Siswa SMKN 1 Penuh Haru

BACA JUGA:Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin Prancis

"Penumpang lebih memilih menggunakan ojek online karena lebih cepat dan praktis," ujarnya.

Padahal, harga tarif penumpang angkutan kota (angkot) tidak naik terlalu jauh. Hanya ada kenaikan tarif Rp1.000, yang biasanya tarif untuk orang dewasa Rp5.000 kini menjadi Rp6.000.

Sementara untuk anak-anak yang mulanya Rp2.000 kini menjadi Rp3.000. “Hal ini (kenaikan tarif,red) terjadi karena kenaikan harga BBM,” ujar Agun.

Penurunan pendapatan ini membuat Agun dan para sopir angkot lainnya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Kadang untuk makan saja susah," ungkapnya.

Agun berharap, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini.

"Misalnya dengan memberikan subsidi kepada sopir angkot atau meningkatkan kualitas layanan angkutan umum," harapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan