Vina Doa
Dahlan iskan--
Akhir Agustus 2016 itu, tengah malam, kedua remaja ditemukan tergeletak di pinggir jalan tidak jauh dari sepeda motor Mio milik Eky.
Eky sudah dalam keadaan meninggal. Vina dalam keadaan tidak sadar --meninggal sesaat kemudian setelah mereka dibawa ke rumah sakit.
BACA JUGA:Pj Bupati Muaro Jambi Raden Najmi Undang KPU dan Bawaslu, Jelang Pilkada Serentak
BACA JUGA:Pemkab Tanjab Timur Gelar Rapat TPKAD
Kesannya seperti terjadi kecelakaan tunggal.
Ternyata itu pembunuhan. Keduanya dikeroyok. Dipukuli dengan kayu dan bambu di di dekat semak sekitar 1,2 km dari lokasi ditemukan.
Kelihatannya korban sengaja dibawa ke pinggir jalan besar, agar dikira kecelakaan.
Tidak ada saksi. Tidak cukup ada barang bukti. Yang ada visum: bekas pukulan di bagian belakang kepala. Lalu ditemukan bekas sperma di kemaluan Vina.
BACA JUGA:Jangan Dibiasakan, Ini 7 Bahaya Tidur Pagi bagi Kesehatan Tubuh, Salah satunya Kanker
BACA JUGA:Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Cek Jadwal dan Materinya
Yang menarik adalah berita koran setelah penemuan dua remaja tergeletak di pinggir jalan itu; Linda, seorang teman Vina, kerasukan roh Vina.
Dalam kicauannyi menyebut bahwa dua remaja itu dibunuh. Oleh dua orang. Bahkan kicauan itu menyebutkan nama-nama yang membunuh. Direkam juga suara kicauan itu. Disebut mirip suara Vina.
Setelah itu terjadilah penangkapan-penangkapan. Yang menangkap ayah Eky sendiri bersama timnya --meski saat itu ia bertugas di bagian narkoba. Salah satu dasarnya: anaknya pernah ada masalah dengan yang ditangkap itu.
Dari pengakuan yang ditangkap delapan orang jadi tersangka --salah satunya berumur 15 tahun. Mereka sudah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup --kecuali yang 15 tahun itu: 8 tahun penjara. Dua bulan lagi "Si 15 tahun" bebas. Sekarang pun sudah di luar penjara, tapi masih wajib lapor.
BACA JUGA:Kominfo Ancam Blokir Telegram di Indonesia Karena Jadi Sarang Judi Online