210 Warga Palestina Tewas dan Lebih 400 Lainnya Terluka Dalam Serangan Udara Israel

Foto yang diambil pada 8 Juni 2024 ini menunjukkan bangunan-bangunan yang terbakar dan rusak akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah--Antara

JAMBIKORAN.COM - Sedikitnya 210 warga Palestina tewas dan lebih 400 lainnya terluka dalam serangan udara Israel pada Sabtu 8 Juni 2024 di Jalur Gaza tengah, ketika tentara Israel menyelamatkan empat sandera di wilayah tersebut.

Direktur Rumah Sakit Al Aqsa di Deir Al Balah, Gaza tengah, Khalil Al Dakran, mengatakan kepada Xinhua bahwa banyak warga Palestina yang luka-luka dilarikan ke rumah sakit tersebut akibat serangan bom Israel di kamp Nuseirat dan Deir Al Balah. “Beberapa di antara para korban dikonfirmasi tewas,” kata dia dikutip Antara, Minggu 9 Juni 2024.

BACA JUGA:Karantina Jambi Temukan Gelembung Ikan Tanpa Dokumen di Kargo Bandara

BACA JUGA:Khofifah Sebut Dukungan Golkar Tanpa Mahar

Warga Palestina yang luka-luka terus berdatangan, membuat rumah sakit kewalahan di tengah kurangnya tempat tidur, obat-obatan, perlengkapan medis, dan bahan bakar untuk mengoperasikan generator darurat utama, kata Al Dakran.

Saksi mata Palestina mengatakan kepada Xinhua pesawat Israel menyasar wilayah tersebut dengan tembakanintensif, sedangkan tim pertahanan sipil setempat dan ambulans tidak dapat menjangkau beberapa orang yang terluka tepat waktu.

BACA JUGA:Robby Purba Kini Dihujat Netizen Usai Ikut Viralkan Video Satpam Plaza Indonesia Pukul Anjing

BACA JUGA:Pembuatan SIM di Tanjab Timur Rendah

Menurut narasumber dan saksi mata setempat, asap mengepul dari seluruh wilayah Gaza tengah akibat serangan udara dan bom artileri yang belum pernah terjadi sebelumnya atas area-area tersebut.

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan serangan Israel menargetkan anak-anak dan perempuan.

Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina mengatakan serangan yang diluncurkan di kamp Nuseirat tersebut merupakan kelanjutan dari perang genosida terhadap rakyat Palestina. "Pemerintah Amerika harus bertanggung jawab penuh," kata dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan