Perdamaian di Ukraina Tergantung pada Syarat-syarat yang Dapat Diterima Kiev

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin.--instagram.com/yuusukeokubo

JAMBIKORAN.COM - Rishi Sunak yang saat ini menjabat sebagai perdana Menteri Inggris mengatakan perdamaian abadi di Ukraina harus dibangun dengan syarat-syarat yang dapat diterima oleh Kiev.

PM Sunak di sela-sela KTT di Swiss pada Sabtu, 15 Juni mengatakan bahwa pertemuan tersebut menunjukkan tekad komunitas internasional untuk mengakhiri perang di Ukraina dan mengakhiri penderitaan, serta memulihkan perdamaian di benua Eropa.

“Perang telah berdampak pada masyarakat dalam berbagai cara, termasuk di rumah kita yang terkena dampak tagihan energi," katanya. 

"Jadi adalah benar bahwa kita menemukan perdamaian abadi dengan syarat-syarat yang dapat diterima oleh Ukraina, berdasarkan prinsip-prinsip integritas teritorial dan Piagam PBB," ujar Sunak. 

BACA JUGA:Tunaikan Ibadah Haji, Lebih dari 1,8 Juta Umat Islam Berkumpul di Gunung Arafah

BACA JUGA:Film 'The Watchers' Angkat Kisah Menegangkan Tenatng Makhluk Mitos Irlandia

Pada Jumat, 14 Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Rusia akan segera melakukan gencatan senjata dan siap bernegosiasi dengan Ukraina jika Kiev menarik pasukan dari wilayah-wilayah baru Rusia.

Syarat lain untuk perundingan tersebut termasuk pernyataan resmi Ukraina untuk membatalkan rencana bergabung dengan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), juga bahwa Ukraina harus meresmikan status netral, nonblok, dan bebas nuklir.

Swiss menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi mengenai Ukraina di resor Buergenstock di luar Lucerne pada 15-16 Juni. 

Sekitar 90 negara dan organisasi mengkonfirmasi partisipasi mereka, menurut Swiss.

BACA JUGA:Ganda Putri Indonesia Febriana/Amallia Sabet Gelar Juara di Australian Open 2024

BACA JUGA:Ester Nurumi Tri Wardoyo Semakin Percaya Diri Usai Raih Runner-Up di Australian Open 2024

Rusia tidak menerima undangan. Namun meskipun menerima undangan, Rusia tidak akan menghadiri konferensi tersebut, kata Vladimir Khokhlov, juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Bern, kepada Sputnik pada April.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan