Pria Lajang di Palembang Bernasib Sial Demi Pujaan Hati
LAPORAN: Korban saat membuat laporan di SPK Terpadu Polrestabes Palembang-SUMEKS.CO/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
PALEMBANG - Berlaga sok pahlawan demi menarik perhatian wanita pujaan hatinya, seorang pria lajang di Palembang harus bernasib sial.
Dia harus merelakan sepeda motor kesayangan yang didapat dari hasil kerja keras, banting tulang, peras keringat selama bertahun-tahun raib dibawa kabur teman sendiri.
Kasus ini dialami oleh pria lajang bernama Andika (27), warga Jalan KH Azhari, Lorong Pedatuan Darat, Kecamatan Seberang Ulu 2 Palembang.
Dimana niat awalnya ingin membantu wanita single parent bernama Mitha (23) sang pujaan hatinya yang terlilit utang sebesar Rp 230 ribu kepada terlapor berinisial R.
BACA JUGA:Eksepsi Terdakwa Korupsi Dana Korpri Ditolak
BACA JUGA:Dua Kurir Sabu Kelas Kakap Diganjar Hukuman Lebih Ringan
Namun, ketika Mitha ditagih utangnya oleh R, Mitha belum bisa membayar karena belum mempunyai uang.
"Saya yang tidak tega, karena Mitha terus-terusan ditagih utang oleh R. Saya pun menjaminkan sepeda motor motor Honda Beat Street BG 4946 ABI milik saya kepada R sebagai jaminan melunasi utang Mitha. Perjanjian awal satu atau dua hari ke depan saat saya mempunyai uang, motor itu akan saya tebus kembali sesuai nominal utang Mitha kepada R," ujar Andika saat memberikan keterangan dalam laporannya di SPK Terpadu Polrestabes Palembang, Rabu 19 Juni 2024.
"Demi Mitha, saya rela menjaminkan motor saya itu," tambahnya.
Diceritakannya, kasus ini terjadi, Jumat 14 Juni 2024 di tempat tinggal Mitha di Jalan Gubernur H Bastari, Lorong Pasiran, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring Palembang.
BACA JUGA:Menhub Pastikan Kelancaran Pembangunan Bandara IKN, Jelang HUT ke-79 RI
BACA JUGA:AS Pantau Hubungan Rusia dan Korut yang Makin Erat
"Setelah saya menjaminkan motor saya itu, keesokan harinya saya ingin mengajak R untuk bertemu menebus motor saya itu. Namun ternyata R punya syarat lain jika saya ingin mengambil motor. R minta STNK motor saya yang awalnya tidak ada di perjanjian," ungkapnya.
Alhasil, singkat cerita ia pun menyerahkan STNK seperti yang diminta oleh R, keesokan harinya ketika kembali ingin mengambil motor tersebut ternyata R sudah menghilang tak tahu rimbanya.