Inflasi Jambi Naik di November

Ilustrasi--

JAMBI – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di Provinsi Jambi, diprediksi akan naik. Khususnya dua komoditi yang menjadi penyumbang tertinggi inflasi di Provinsi Jambi yakni cabai dan beras.

Sudirman, Sekda Provinsi Jambi mengatakan, jelang Nataru, Pemprov Jambi sudah menyiapkan dana untuk mengintervensi harga dua komoditas yang mempengaruhi inflasi tersebut.  

“Pengajuannya Rp 2,4 miliar, namun nanti tergantung dengan persetujuan Pak Gubernur. Yang paling utama itu cabai dan beras, itu yang sangat berpengaruh,” katanya.
Inflasi Jambi sendiri, bulan November ini diperkirakan naik. Menurut sudirman, hal ini berdasarkan informasi dari Bank Indonesia (BI).

“BI infokan inflasi kita naik di November, karena cabe dan beras itu. Inflasi kita 2,44 terakhir kemarin, naik sedikit katanya. Mudah-mudahan masih di bawah angka inflasi nasional. Tapi di Desember nanti, kemungkinan bisa membaik lagi,” katanya.

Pemprov Jambi tentu harus mengambil langkah-langkah atas kenaikan inflasi itu. Yakni dengan cara intervensi harga, operasi pasar, serta mengoptimalkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).

“Kita kerja sama dengan Bulog, BI, termasuk BPS mensupport komoditas apa saja yang harus kita lakukan intevensi, disamping cabai yang sudah pasti sangat berpengaruh,” katanya.

Ditanyakan mengenai impor cabai sebanyak 14 ton beberapa waktu lalu, Sudirman mengatakan itu cukup membantu. Namun, hanya untuk satu hari saja. Karena masyarakat sangat antusian membeli cabai yang disediakan pada operasi pasar tersebut.

“14 ton itu sebentar langsung habis. Makanya nanti, kita lakukan lagi intervensi, bisa dengan operasi pasar, dan lain sebagainya,” katanya.

Untuk diketahui, kebutuhan cabai di Jambi khusus pasar Angso Duo, setidap harinya adalah 8 ton. Sementara pasokan saat ini berkurang, sehingga harga cabai semakin pedas. (enn/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan