Pelayanan PDAM Muaro Jambi Dinilai Buruk, Warga : Sering Padam, Hidup hanya Sebentar

MUARO JAMBI - Warga di kawasan Mendalo Kecamatan Jambi Luar Kota Muaro Jambi, kecewa dengan kinerja pelayanan PDAM Tirta Muaro Jambi. Pasalnya layanan air PDAM itu sudah mati berbulan-bulan.

Salah satu warga Mendalo Park, Rian, mengatakan air PDAM Tirta Muaro Jambi hanya hidup sebentar-sebentar saja, bahkan hanya dalam hitungan jam.

"Mati sudah lama, kadang sehari atau dua hari hidup terus mati lagi,  kemarin hidup cuma beberapa jam," katanya. 

Akibat buruknya layanan PDAM itu, warga terpaksa membeli air bersih, sehingga harus mengeluarkan biaya lebih mahal.

BACA JUGA:Simak! 7 Kebiasaan Ini Membantumu Meningkatkan Daya Ingat yang Tinggi

BACA JUGA:Warga di Muaro Jambi Temukan Artefak Bersejarah Saat Mengeruk Makam

"Sekarang air terpaksa beli, seminggu bisa dua kali atau tiga kali beli 1.000 liter itu Rp70 ribu sampai Rp80 ribu, pengeluaran jadi besar karena PDAM Muaro Jambi tidak mampu mengalir air," katanya.

Sementara itu, warga lainnya yakni Riki mengeluhkan hal yang sama. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumahnya terpaksa membeli air.

"Sedang kalau beli air tuh bang harus penampungan 1.000 liter kalau kita nggak punya gimana," katanya.

Warga berharap Pj Bupati Muaro Jambi mengambil langkah tegas terhadap manajemen PDAM Muaro Jambi. "Masalah ini bukan baru, dari dulu PDAM Tirta Muaro Jambi kinerjanya jelek, pemerintah tolong evaluasi sebagai bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat," katanya.

Sementara itu Direktur PDAM Tirta Muaro Jambi, Elis Persada saat dikonfirmasi mengatakan salah satu penyebab buruknya layanan PDAM Tirta Muaro Jambi Bostr Mendalo seringnya mati lampu pada akhir akhir ini. 

BACA JUGA:Kelangkaan Pasokan Air di Muaro Jambi, Warga Minta Direktur PDAM Muaro Jambi Dievaluasi

BACA JUGA:Siap-siap, WhatsApp Segera Dilengkapi Fitur Terjemahan

"Di IPA (Instalasi Pengolahan Air) itu sering mati lampu, jadi kalau 1 jam saja mati, maka pemulihannya itu sampai sehari sampai dua hari. Sehingga ketika hidup lagi tidak maksimal, apalagi yang agak jauh, jadi air nya tidak sampai," ujarnya.