243 Bintara Ikuti Pendidikan
Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono saat pembukaan pendidikan dan pembentukan Bintara Polri di SPN Jambi.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI - Sebanyak 243 Bintara Polri gelombang dua 2024, mengikuti pendidikan pembentukan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jambi.
Kapolda Jambi Inspektur Jendral Polisi Rusdi Hartono di Jambi, Senin, memimpin pelaksanaan upacara pembukaan pendidikan pembentukan Bintara Polri tersebut.
Ke-243 peserta didik Bintara Polri tersebut akan mengikuti pendidikan selama lima bulan di SPN Polda Jambi.
"Lembaga pendidikan dan pelatihan Polri adalah tempat para peserta didik menimba ilmu, dididik, ditempa dan dilatih selama lima bulan ke depan untuk menjadi insan Tribrata yang profesional, bermoral serta memiliki mental dan integritas yang baik," katanya.
BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter Terakhir Tiba di Jambi
BACA JUGA:Harap Bawa Keberkahan
Sebagai calon anggota Polri, kata dia, selama menjalani pendidikan tentunya akan dihadapkan dengan berbagai hal baru, yang tersusun dalam rangkaian kegiatan pendidikan dan latihan yang membutuhkan ketahanan fisik dan mental.
Dia menegaskan bahwa pendidikan di SPN ini bukanlah sekedar proses belajar mengajar, tetapi sebuah perjalanan yang akan membentuk karakter para Bintara Polri sebagai seorang polisi yang memiliki jiwa pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Keberhasilan dan integritas siswa bintara sebagai seorang anggota Polri berkaitan dengan individu yang memiliki integritas, nilai-nilai moral yang kuat, dan ketaatan terhadap hukum.
"Sehingga, akan turut menentukan wajah dan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri," kata dia.
BACA JUGA:Sasar 2.069 Kepala Keluarga, Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan
BACA JUGA:Minta Ketua RT Segera Distribusikan SPPT PBB Milik Warga
Dia meminta para siswa melaksanakan seluruh tahapan pendidikan secara profesional. Siswa diharapkan menerapkan nilai-nilai disiplin dan integritas sebagaimana yang terkandung dalam nilai-nilai tribrata dan catur prasetya dengan penuh keteladanan.
Para bintara juga diminta mencegah dan menghindari tindak kekerasan dan penyimpangan yang dapat mencederai keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pembentukan.