Israel Serang Lebanon Selatan, Tuduh Hizbullah Sebagai Pelaku Serangan Golan
Bendera nasional Lebanon (kanan) dan bendera Hizbullah.--Antaranews.com
JAMBIKORAN.COM - Lima kota dan desa di Lebanon selatan menjadi sasaran dari serangan sejumlah pesawat jet tempur Israel.
Serangan tersebut terjadi setelah politisi Israel menuduh gerakan Lebanon, Hizbullah, sebagai pelaku serangan maut di Dataran Tinggi Golan, lapor televisi Lebanon Al-Manar pada Minggu.
Serangan di Dataran Tinggi Golan itu menewaskan 12 orang muda dan anak-anak, menurut militer Israel pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Hizbullah sendiri membantah bahwa pihaknya terlibat dalam serangan tersebut.
BACA JUGA:Robert Downey Jr. Kembali sebagai Dr. Doom di Film Terbaru Avengers
BACA JUGA:Gregoria Mariska Tunjung Sukses Tundukkan Polina Buhrova di Fase Grup Olimpiade
Meskipun demikian, pejabat Israel mulai menyatakan bahwa perang melawan Hizbullah dan Lebanon akan segera terjadi.
Menurut laporan Al-Manar, pesawat-pesawat tempur Israel "melancarkan serangan udara di kota Khiam dan Kfarkela di Lebanon selatan," serta ke "daerah-daerah pinggiran kota Aabbasiyyeh dan Borj El Chmali" di distrik Tyre, Lebanon selatan.
Selain itu menurut saluran televisi tersebut, Israel menembakkan sebuah peluru kendali ke Desa Tayr Harfa.
Sampai 1967, Dataran Tinggi Golan adalah bagian dari Provinsi Quneitra di Suriah, yang sebagian besar dihuni oleh Druze -- kelompok etnik Arab.
BACA JUGA:Anthony Ginting Raih Kemenangan Gemilang di Laga Pertama Olimpiade Paris 2024
BACA JUGA:Rinov/Pitha Kalah Telak dari Unggulan Pertama Zheng/Huang di Olimpiade Paris 2024
Selama Perang Enam Hari pada 1967 serta perang keempat Arab-Israel pada 1973, dua pertiga wilayah strategis ini direbut oleh Israel.
Pada 1981, negara Yahudi itu secara sepihak menyatakan kedaulatan atas wilayah tersebut.