730 Titik Panas Terpantau Sepanjang 2024
Ilustrasi Karhutla-ANTARA-Jambi Independent
JAMBI – Provinsi Jambi, sudah memasuki musim kemarau. Suhu cuaca yang terasa cukup panas, membuat titik panas atau hotspot mulai bermunculan.
Meskipun belum bisa dipastikan bahwa hotspot itu adalah titik api sebelum groundcheck atau pantauan dari udara, tetap saja munculnya hotspot harus diwaspadai.
Ibnu Sulistyono, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi mengatakan, bulan Juli hingga Agustus mendatang, merupakan puncak musim kemarau di Provinsi Jambi.
“Tidak ada Elnino, Kondisi Juli ini, ENSO (El Nino-Southern Oscillation) netral. Diprediksi pada periode Agustus, september, dan Oktober, akan masuk ENSO La Nina,” katanya.
BACA JUGA:OJK Ungkap Alasan Sejumlah BPR Ditutup, Guna Perkuat Sistem Perbankan
BACA JUGA:Perkuat Akurasi Data Kehutanan dengan Pemeriksaan Lapangan
Selanjutnya, berdasarkan pantauan sensor modis modis (satelit terra-aqua), SNNP dan NOAA di Provinsi Jambi periode 1 Januari hingga 28 Juli 2024, terpantau hotspot di Jambi sebanyak 730 titik.
Dia mengatakan, terbanyak berada di Kabupaten Tanjab Barat, yakni 222 titik. Kemudian disusul Kabupaten Batanghari sebanyak 123 titik, dan posisi ke tiga Kabupaten Sarolangun sebanyak 122 titik.
“Hotspot sudah mulai muncul sejak januari. Namun, terbanyak bermunculan pada bulan Juli ini,” katanya.
Selanjutnya, di Kabupaten Merangin, sepanjang tahun 2024 ini terpantau sebanyak 95 titik panas, Muarojambi sebanyak 71 titik, Tebo sebanyak 51 titik. Di Kabupaten Bungo juga terpantau titik panas sebanyak 21 titik, di Tanjab Timur sebanyak 18 titik, di Kerinci sebanyak 6 titik, Kota Jambi sebanyak 1 titik. Sementara di Kota Sungaipenuh, belum ditemukan titik panas sepanjang tahun ini.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Ingin Pastikan IKN Aman Tanpa Kejahatan
BACA JUGA:Sinsen Ajak Puluhan Bikers Honda Nonton Bareng ARRC 2024
Sementara itu, hingga mendekati akhir Juli 2024, tercatat ada 9 kasus karhutla terjadi di Tanjab Timur.
Kalak BPBD Kabupaten Tanjab Timur, Helmi Agustinius menjelaskan, dari total 9 lokasi munculnya Karhutla itu, masing-masing di Kecamatan Geragai, Dendang, Rantau Rasau, Sadu, Mendahara Ulu, Mendahara Ilir dan Kecamatan Muarasabak Barat.