Menkeu Akan Lakukan Investigasi, Pemicu Melemahnya PMI Manufaktur RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani-ANTARA-Jambi Independent
“Meski PMI mengalami koreksi di bawah 50, kami waspadai dan lihat datanya. Kemudian, kami akan merumuskan kebijakan supaya masa kontraksi tidak lama,'" katanya.
Pihaknya berharap lingkungan global juga akan membaik dan kita terus usahakan agar produk domestik bruto (PDB) kuartal II sampai akhir tahun bisa terjaga.
BACA JUGA:Debat Pilkada 2024 Maksimal Tiga Kali
BACA JUGA:Desak BPJS Kesehatan Perkuat Pengawasan Cegah Klaim Fiktif
PMI manufaktur pada Mei-Juli 2024 terus menurun bila dibandingkan dengan PMI manufaktur April 2024, dengan nilai yakni pada April mencapai 52,9, kemudian turun menjadi 52,1 pada Mei, lalu menjadi 50,7 pada Juni, dan turun kembali 49,3 di Juli.
Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence Paul Smith yang merilis PMI manufaktur menyampaikan, pelambatan pasar secara umum mendorong penurunan marginal pada kondisi pengoperasian selama bulan Juli, dengan permintaan baru berkurang dan produksi turun untuk pertama kali dalam dua tahun.
Hal ini membuat produsen menjadi lebih waspada dengan sedikit mengurangi aktivitas pembelian, serta pihaknya mencatat ketenagakerjaan menurun cukup tinggi sejak September 2021.
Namun, menurutnya ada harapan sektor manufaktur akan segera kembali tumbuh dan bangkit. (*)