Tetap Jadi Pahlawan Meski Tanpa Medali

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan snatch dalam kelas 61 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena.-ANTARA-Jambi Independent

JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan atlet angkat besi (lifter) putra Eko Yuli Irawan tetap menjadi pahlawan buat Indonesia sekalipun pulang tanpa medali dari Olimpiade Paris 2024.

“Eko itu pahlawan kita semua, karena Eko betul-betul memberikan inspirasi dan memberikan warna yang luar biasa terhadap dunia angkat besi, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, dia true olympian. Apapun ceritanya, sebuah pelajaran berharga yang kita ambil. Terima kasih Eko Yuli, terima kasih true olympian dari Indonesia," ujar Oktohari dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Lifter Eko gagal menyumbangkan medali Olimpiade Paris saat berlaga pada kelas 61 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena 6, Prancis, Rabu malam.

Pada saat tiga kali percobaan angkatan snatch, Eko gagal di angkatan pertama 135 kg, lalu berhasil di angkatan kedua 135 kg. Di angkatan ketiga, Eko yang menaikkan angkatan menjadi 139 kg kembali gagal.

BACA JUGA:Komisi III: Pejabat Publik Beri Informasi Akurat Demi Jaga Kepercayaan

BACA JUGA:Pikul Agama

Eko juga gagal di tiga kali percobaan angkatan clean & jerk 162 kg. Bahkan pada percobaan ketiga, Eko sempat mengalami cedera kaki sehingga harus berjalan pincang saat meninggalkan arena.

Setelah gagal naik podium, Eko pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali. Tapi saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir," ujarnya.

Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 Anindya Bakrie mengatakan, lifter Eko sudah menampilkan versi terbaik dari kemampuannya.

BACA JUGA:Polda Jambi Bongkar Delapan Kasus Karhutla dalam Dua Pekan, Ini Detailnya!

BACA JUGA:Jasad Pria di Sungai Gelam Ternyata Disembunyikan dalam Lemari Tiga Hari Sebelum Ditemukan

Eko, kata dia, sebetulnya cukup bagus untuk angkatan snatch. Namun, saat pemanasan jelang clean and jerk, dia mulai merasakan sakit yang kambuh di bagian paha.

Ketika percobaan untuk angkatan 162, Eko hampir menuntaskan dengan baik, namun, kakinya tidak mendarat dengan baik akibat lantai yang licin. Eko kembali kembali pada percobaan berikutnya lagi namun tetap gagal karena sudah mengalami cedera.

Tag
Share