‘Hercules’ Baru Indonesia Si Pencetak Sejarah
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024).-ANTARA-Jambi Independent
BACA JUGA:Pepe Gantung Sepatu, Akhir Perjalanan Sang Bek Ikonik di Usia 41 Tahun
Tanda-tanda Rizki akan sukses dalam Olimpiade Paris 2024 sudah terlihat lama sejak dia memenangkan medali emas Piala Dunia 2024 di Phuket, Thailand, dan medali perak 73kg dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia.
Dia juga merebut medali emas kelas yang sama dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki.
Sebelum itu dia mendapatkan medali emas dari Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 di Tashkent, Uzbekistan, dan setahun kemudian di Heraklion, Yunani.
Dengan bekal-bekal menyeramkan sebelum menjajal arena angkat besi Olimpiade 2024 di South Paris Arena 6, tak heran Rizki menjadi momok bagi lawan-lawannya.
BACA JUGA:Maroko U-23 Pesta Gol 6-0 atas Mesir, Amankan Perunggu di Olimpiade 2024
BACA JUGA:Angga Rafi Dijatuhi 1,5 Tahun Penjara atas Perusakan Kantor Gubernur Jambi
Rupanya, perkataan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari bahwa Rizki disegani oleh lawan-lawannya, ada benarnya.
Menurut Oktohari, Rizki sudah lama menjadi buah bibir angkat besi dan sangat ditakuti oleh lawan-lawannya karena menjadi pemegang rekor dunia 73kg putra dengan total angkatan 365 kg pada Piala Dunia 2024 di Phuket, Thailand.
Rizki juga disebut oleh Ketua Umum PB PABSI Rosan Roeslani sebagai atlet yang sangat bersemangat.
PB PABSI sendiri memperhatikan baik-baik perkembangan dan potensi atlet-atletnya, termasuk Rizki.
BACA JUGA:Pemkot Jambi Siap Raup Rp 160 Miliar dari Opsen Kendaraan Bermotor di Tahun 2025
BACA JUGA:Manfaat Mandi Malam untuk Kesehatan
Rizky, Eko Yuli Irawan dan Nurul Akmal pun dikandangkan dulu selama tiga pekan sebelum Olimpiade Paris untuk menjalani pemusatan latihan di Montpellier yang jauh dari kota Paris.
Tak hanya faktor teknis yang ditekankan kepada ketiga lifter pembawa misi besar di Paris, karena PB PABSI juga memperhatikan betul faktor-faktor pendukung seperti gizi dan psikologi atletnya agar tampil maksimal di gelanggang kompetisi.