‘Hercules’ Baru Indonesia Si Pencetak Sejarah
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024).-ANTARA-Jambi Independent
Menurut Rosan yang mantan duta besar Indonesia untuk AS dan mantan ketua Kadin, dalam Olimpiade faktor mental menjadi sangat penting, khususnya untuk Rizki yang masih belia.
Ternyata, strategi serta jerih payah itu dan pastinya yang utama usaha besar Rizki sendiri, berbuah manis dengan medali emas kedua Indonesia pada Olimpiade Paris 2024, yang direbut pada hari yang sama dengan atlet panjat tebing Veddriq Leonardo meraih emas dari nomor speed putra.
BACA JUGA:OJK Merilis Peta Jalan Penguatan Teknologi untuk Aset Keuangan Digital dan Kripto 2024-2028
BACA JUGA:Jokowi Siapkan Bonus untuk Apresiasi Medali Emas Veddriq dan Rizky di Olimpiade Paris 2024
Yang sangat menarik di balik sukses Rizki adalah prospek cerah yang dia tawarkan kepada Indonesia pada Olimpiade-Olimpiade berikutnya.
Dia melakukan debut Olimpiade dalam usia 21 tahun, atau tiga tahun lebih lambat dari pada Eko Yuli Irawan yang melakukan debut Olimpiade dalam usia 19 tahun pada 2008.
Jika Eko yang masih berkompetisi dalam usia 35 tahun, menjadi benchmark, maka Rizki memiliki waktu minimal 14 tahun lagi atau tiga Olimpiade untuk terus berprestasi emas seperti sekarang.
Dalam Olimpiade Paris ini sendiri, Indonesia masih berkesempatan menambah medali karena andalan Merah Putih dalam kelas +81kg putri, Nurul Akmal, baru turun gelanggang esok Sabtu pukul 16.30 WIB.
BACA JUGA:Perhatikan, Ini 8 Risiko Minuman Manis Berlebihan bagi Anak-anak
BACA JUGA:Ahmadi Zubir Mengutamakan Pendidikan Beragama bagi Generasi Muda Sungai Penuh
Tiga tahun lalu pada Olimpiade Tokyo 2020, Nurul finis urutan kelima dalam kelas +87kg putri.
Lifter kelahiran Aceh 31 tahun lalu itu kini berusaha sukses dalam kelas +81kg putri, yang selama ini dikuasai oleh Li Wenwen dari China.
Nurul pastinya harus berjuang sangat keras dan menghadapi tantangan yang terjal, tapi tak ada kata mustahil dalam olahraga.
Dia tetap berkesempatan mempertahankan tradisi lifter putri selalu mempersembahkan medali sejak Olimpiade Sydney 2000. Nurul tetap berpeluang mengikuti jejak "Hercules" baru Indonesia, Rizki Juniansyah.(ANTARA)