Anti Gempa
Dahlan iskan--
Sikap PDI-Perjuangan pasti membuat pendukung Anies Baswedan masgul. Khususnya untuk batas umur calon kepala daerah: PDI-Perjuangan menyatakan ikut putusan mayoritas.
Kok PDI-Perjuangan begitu?
BACA JUGA:Reza Rahadian Turun ke Jalan, Bergabung dalam Aksi Demo RUU Pilkada di Depan Gedung DPR
BACA JUGA:Ini 5 Tanda Kalau Kamu Adalah Orang yang Menyenangkan dan Disukai Banyak Orang
Tunggu dulu. Dengarkan pendapat Boyamin Saiman. Ia lagi di Melbourne, Australia. Saya melakukan hubungan jarak jauh dengan pengacara asal Solo itu. Tadi malam.
Menurut Boyamin, sikap PDI-Perjuangan itu bisa disebut ''jebakan Batman''. Biar saja KIM-Plus mengusung Lutfi-Kaesang di pemilihan gubernur Jateng.
PDI-Perjuangan akan usung calon sendiri.
Kalau Lutfi-Kaesang menang, PDI-Perjuangan akan menggugat ke MK. Pasti kemenangan Lutfi-Kaesang dibatalkan. Otomatis pasangan PDI-Perjuangan yang dilantik di Jateng.
BACA JUGA:Makna Peringatan Darurat Indonesia Garuda Biru yang Viral di Media Sosial
BACA JUGA:7 Tips Lolos CPNS 2024 yang Bisa Kamu Praktikkan
"Kelihatannya DPR seperti memberi jalan pada Kaesang, padahal itu menjebak Kaesang," ujar Boyamin.
Yang seperti itu, kata Boyamin, pernah terjadi di Pilkada tahun 2019. Yakni di kabupaten –Anda pasti sudah lupa nama ini– Sabu Raijua. Itu di NTT. Di pulau Timor. Bertetangga dengan kabupaten Kupang.
Di Pilkada Sabu Raijua pemenangnya Anda sudah tahu: Orient Patriot Riwu Kore. Ada tiga pasang calon bupati Sabu Raijua kala itu.
Pasangan nomor satu, Nikodemus N. Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale, menggugat ke MK. Alasannya: Riwu Kore, si pemenang, adalah warga negara Amerika.
BACA JUGA:Suku Anak Dalam Rayakan HUT RI ke-79 dengan Dosen UNJA