Panleukopenia, Virus Paling Mematikan bagi Anabul, Kenali Gejala dan Ciri-cirinya

ANABUL: Boba, kucing ras Himalaya, bertahan dari Panleukopenia. -JENNIFER AGUSTIA/JAMBI INDEPENDENT-

Panleukopenia, virus paling mematikan yang sangat ditakuti oleh pecinta kucing. Jika Anak Bulu (Anabul) terkena virus ini, tentu saja pawrent akan terserang panik. Berdasarkan penelitian, dari 10 kasus, hanya 2 saja yang selamat dan bertahan hidup. Apakah Anabul pawrent menjadi salah satu dari dua itu, atau salah satu dari delapan kematian. 

 

Banyak cerita dari pemilik hewan lucu menggemaskan ini, bahwa sejumlah Anabulnya mati dalam waktu yang tidak berjauhan. 

 

Saya, adalah pawrent dengan 25 Anabul. Mereka hidup bebas di rumah, tidak di kandang. Terdiri dari jenis Himalaya, Mixdom, dan Persia Medium. Dua Himalaya yang saya milik, diberi nama Boba dan Latte. Boba, berjenis kelamin betina, sesuai dengan namanya Boba, gendut bulat. Latte lahir beberapa menit setelah Boba, jantan. Keduanya lahir pada 30 Desember 2021 lalu.

 

Pada awal Juli 2022 lalu, Boba terlihat lemas. Tidak seperti biasanya berlari kian kemari. Kegirangan ketika saya pulang ke rumah setelah bekerja. Dia hanya tidur di lantai, dengan mata sayu. Dia juga tak lagi tertarik bermain bola lempar tangkap. Hanya melirik saja, ketika bola karet seukuran mulutnya saya lempar. Ada yang salah dengan kesehatannya. 

 

Pertolongan pertama, saya rutin memberi vitamin, berharap dengan kandungan vitamin lengkap itu, kesehatannya pulih. 

 

Tapi, keesokan harinya, Boba semakin lemas. Dia tidak lagi tidur di kamar. Dia memilih tidur di atas lemari, di dapur, sendiri. Makan, hanya sekedarnya. Bahkan, bisa dalam sehari tidak mau makan, meskipun disuguhkan makanan basah kesukaannya. 

 

Melihat itu, saya langsung menggendongnya. Yup, menggendong seperti bayi, menimangnya, mengusap-ngusap lehernya. Tidak ada reaksi, tidak ada dengkuran nyaman. Lalu, terasa basah di sela-sela ekor panjang berbulu lebatnya. Rupanya, ada cairan keluar. 

 

Tag
Share