Wali Kota Fasha Pimpin "Fit and Proper Test" Terakhir Bagi Calon Lurah Kota Jambi

Suasana pantukhir calon lurah di Kota Jambi-Diskominfo Kota Jambi-

Lebih lanjut Wali Kota Fasha juga menjelaskan, hasil seleksi ini akan menjadi bahan penting dalam pertimbangan Baperjakat Kota Jambi, karena dalam waktu dekat akan dilaksanakan promosi dan mutasi di lingkungan Pemkot Jambi.

"Camat dan Lurah adalah miniatur Wali Kota, punya wilayah dan masyarakat. Bahkan saya beri julukan bagi mereka, Wali Kota Tingkat II dan III. Mereka bakal banyak dihadapkan dengan dinamika masalah kemasyarakatan, belum lagi PR lainnya yang harus segera diselesaikan. Dalam seleksi ini, manajemen kepemimpinan harus diutamakan," jelas Fasha.

Selain Jabatan Tinggi Pratama (JPT) Eselon II, Pemerintah Kota Jambi membuka secara luas kesempatan bagi ASN Pemkot Jambi untuk menduduki posisi strategis seperti jabatan Camat (Eselon III) dan jabatan Lurah (Eselon IV), melalui proses seleksi dan kompetisi terbuka.

Sehingga, setiap ASN di Kota Jambi yang mampu dan memenuhi kualifikasi persyaratan, dapat dengan leluasa mengikuti setiap seleksi jabatan di Pemkot Jambi.

Sebagaimana diketahui bahwa Wali Kota Jambi Syarif Fasha selama ini telah membuktikan kalibernya sebagai seorang kepala daerah yang visioner dan mumpuni dalam tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Dirinya mengusung gaya kepemimpinan Kota Jambi Terkini, yaitu "Entrepereneur Birokrasi" dan "New Public Service" dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Jambi. Konsep tersebut membawa implikasi yang cukup besar dalam tataran pengambilan kebijakan dan pola manajemen birokrasi yang lincah pada pemerintahan di Kota Jambi.

Menurut Fasha, trend pola kepemimpinan dan manajemen pemerintahan masa kini telah mengalami pergeseran.

Seorang pemimpin yang memiliki visi ingin cepat memajukan daerahnya harus mampu pula beradaptasi terhadap perubahan yang cepat. 

"Membangun Kota Jambi harus dimulai dengan inovasi. Inovasi juga harus ditopang oleh SDM yang mumpuni. Sumber daya manusia adalah kekuatan utama. SDM memiliki potensi yang mumpuni jika di manage dengan baik. Oleh karenanya, membangun inovasi harus selaras dengan membangun kekuatan dan kapasitas SDM," ujar Fasha.

Revolusi Birokrasi Entrepereneur dalam pemerintahan Kota Jambi menurut Fasha, harus berorientasi pada birokrasi pemerintahan yang memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Orientasi itu dijalankan dengan karakteristik, efisien, inovatif, responsif, serta kompetitif dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas serta fungsinya. 

"Entrepereneur Birokrasi dan New Public Service yang kami terapkan ini, sukses merubah paradigma, etos dan mentalitas ASN Kota Jambi menjadi aparatur pekerja keras, berintegritas dan melayani sepenuh hati, serta memiliki inisiatif yang tinggi terkait tupoksi masing-masing. Paradigma yang dibangun adalah "Whole of Government" yang mewajibkan seluruh OPD mampu bekerja dan berkolaborasi bersama, tanpa ego sektoral untuk mencapai tujuan bersama dan memberikan solusi terintegrasi pada satu isu publik yang muncul," pungkasnya.

Sebagai kepala daerah yang juga populer dengan kebijakan "Outward looking policy" dalam menjalankan tata kelola pemerintahan, Wali Kota Fasha yang juga dikenal memiliki jejaring luas ditataran internasional juga tidak menyiakan hal tersebut dalam membangun kemitraan dalam meningkatkan profesionalitas ASN Kota Jambi.

Sejak tahun 2016, dirinya sukses telah mengirimkan lebih dari 300 ASN Pemkot Jambi untuk mengikuti berbagai pelatihan diluar negeri tanpa mengandalkan APBD Kota Jambi. Salah satunya adalah pelatihan melalui program Singapore Cooperation Programme (SCP) yang didukung penuh oleh Pemerintah Singapura dan juga berbagai pelatihan yang dilaksanakan di China, Korea, Vietnam, Malaysia, Denmark.

 Berbagai pelatihan tersebut ditujukan untuk membuka orientasi dan cara berpikir ASN Pemkot Jambi agar memiliki wawasan global dan memiliki daya saing seperti negara maju lainnya di dunia. (*)

Tag
Share