Waspada, Ini Bahaya Child Grooming di Lingkungan Terdekat
Bahaya child grooming-foto; ilustrasi-jambi independent
Karena proses grooming berlangsung secara halus dan bertahap, sering kali korban dan orang tua tidak menyadari niat jahat pelaku. Inilah mengapa child grooming sangat berbahaya. Sebab, pelaku memanfaatkan ketidakwaspadaan dan kepercayaan untuk melancarkan tindakan eksploitasi.
Lingkungan Terdekat sebagai "Ruang" Grooming
Bahaya child grooming sering kali tidak disadari karena pelaku bisa berasal dari lingkungan terdekat anak, seperti keluarga, teman, tetangga, atau guru. Karena kedekatan inilah, perilaku pelaku sering dianggap wajar, bahkan oleh orang tua atau wali sekali pun.
Orang yang tampaknya ramah dan perhatian dapat menyembunyikan niat sebenarnya dan membuat anak lebih mudah dipengaruhi dan dimanipulasi tanpa menimbulkan kecurigaan. Hal ini menjadikan lingkungan terdekat rentan terhadap grooming jika tidak ada kewaspadaan dari orang dewasa di sekitar anak.
Selain itu, di era digital, lingkungan terdekat juga dapat mencakup dunia maya. Pelaku dapat memanfaatkan platform online, seperti media sosial dan aplikasi chat untuk mendekati anak tanpa perlu bertatap muka.
BACA JUGA:Gus-Habib Bukan Tokoh Sentral di Sumatera, Ini Kata Asad Isma
BACA JUGA:Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Jambi Meningkat
Dengan anonimitas dan akses mudah ke anak-anak, ruang lingkup grooming menjadi semakin luas. Orang tua dan pengasuh harus terus memperhatikan interaksi anak-anak di dunia nyata maupun online untuk menghindari potensi bahaya. (*)