Visi SAH Tentang Pembangunan Kesehatan Berbasis Perdesaan

Ketua DPD HKTI Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM -IST/JAMBI INDEPENDENT-

JAMBI -  Ketua DPD HKTI Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM mengatakan sebagai negara besar, Indonesia memiliki konsekuensi yang besar pula dalam berbagai masalahnya. Mulai dari masalah ekonomi, sosial-politik, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.

Dalam hal ini, SAH yang lama berkecimpung dalam dunia kesehatan saat di Komisi IX DPR RI mengatakan mengenai masalah kesehatan, sampai saat ini status dan derajat kesehatan masyarakat yang diukur berdasarkan indikator dari Angka Kematian Ibu (AKI), Gizi Buruk serta Angka Harapan Hidup (AHH) di seluruh Indonesia terutama pada desa dan pemukiman transmigrasi secara umum masih sangat rendah. Terlebih lagi di daerah perbatasan dan kepulauan yang sarana kesehatannya masih tergolong sangat minim.

" IPM atau Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara dikategorikan termasuk negara maju, negara berkembang ataupun negara terbelakang, dan juga untuk mengukur besarnya pengaruh kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup masyarakatnya," ungkapnya di Jambi (9/10) kemarin.

Keadaan ini menurut SAH memunculkan analisis kebutuhan terhadap salah satu konsep percepatan pembangunan kesehatan, yang berbasis perdesaan sehat, sehingga nantinya dapat mempercepat peningkatan keterjangkauan akses dan kualitas pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat desa menuju adanya peningkatan pemberdayaan masyarakat secara umum.

BACA JUGA:Pjs Gubernur Silaturahmi dengan PT Semen Padang

BACA JUGA:Jadi mimpi paling indah bagi Maarten Paes

Dalam hal ini, SAH mengatakan perlu komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan kesehatan, maka melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah ditetapkan suatu kebijakan pembangunan kesehatan berbasis perdesaan atau lebih populer disebut Program Perdesaan Sehat.

"Program kesehatan harus tepat untuk mempercepat pembangunan kesehatan di Indonesia, dimana proses awal harus dimulai dari perdesaan, mengingat desa merupakan  kekuatan dari negara dan desa pula sebagai mayoritas masyarakat Indonesia sehingga desa harus menjadi prioritas sesungguhnya dari rencana implementasi pembangunan nasional," imbuhnya.

Sebagai catatan Program Perdesaan Sehat yang telah diluncurkan tersebut akan memiliki 5 (lima) fokus/ pilar sebagai bentuk intervensi pembangunan yang diarahkan pada; 1) Ketersediaan Dokter Puskesmas bagi setiap Puskesmas, 2) Ketersediaan Bidan Desa bagi setiap Desa, 3) Ketersediaan air bersih untuk setiap Rumah Tangga, 4) Ketersediaan sanitasi yang baik, serta 5) Pemenuhan Gizi seimbang terutama bagi Ibu Hamil, Menyusui dan Balita. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan