Retno: Dunia Tak Boleh Menyerah, Perjuangkan Gencatan Senjata di Gaza
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbicara dalam “Ministerial High-Level Event” mengenai situasi HAM di Palestina yang berlangsung di Jenewa, Swiss-ANTARA-
Jakarta- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa negara-negara di dunia tidak boleh menyerah untuk memperjuangkan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.
Pernyataan itu disampaikan Retno dalam Ministerial High-Level Event mengenai situasi HAM di Palestina yang berlangsung di Jenewa, Swiss, pada Selasa (12/12), guna menanggapi kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk menyepakati resolusi gencatan senjata yang seharusnya dapat menyelamatkan banyak nyawa warga Gaza.
“Saya tegaskan bahwa kita tidak boleh menyerah, kita harus terus memperjuangkan perdamaian dan mendesak gencatan senjata,” kata Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara daring dari Jenewa pada Rabu.
Selain mendesak gencatan senjata segera dan permanen, Retno juga mengajak dunia untuk menolak standar ganda yang diterapkan oleh negara-negara Barat dalam isu Israel-Palestina.
BACA JUGA:Kajian Pembangunan IKN Harus Diketahui Masyarakat
BACA JUGA:Menpan RB Sampaikan Rencana Rekrutmen CASN 2024 ke Presiden Jokowi
Dalam hal ini, negara-negara Barat pendukung Israel dinilai sangat vokal menyuarakan penegakan HAM, tetapi seperti sengaja menutup mata dan telinga terhadap pelanggaran HAM yang jelas-jelas dilakukan Israel di Gaza.
“Indonesia menolak penerapan HAM yang tidak konsisten,” tutur Retno, menegaskan.
Dia kembali menekankan bahwa konflik yang saat ini berlangsung di Gaza adalah pelanggaran berat HAM, dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan untuk membela diri, seperti yang selalu dinarasikan oleh Israel.
“Oleh karena itu, harus dikutuk sekeras-kerasnya,” kata Retno.
BACA JUGA:Abdul Salam Merasa Dizalimi, Vonis Enam Terdakwa Ketok Palu Jambi Berbeda
BACA JUGA:Muktamar Rapim
Lebih lanjut, Indonesia juga mendukung mekanisme akuntabilitas, terrmasuk yang sudah mulai berjalan melalui Independent International Commission of Inquiry yang dibentuk oleh Dewan HAM PBB mendokumentasikan pelanggaran dan menghimpun bukti-bukti terkait.
“Saya juga mendorong agar Komisi Independen tersebut diberikan akses seluas-luasnya sehingga dapat melaksanakan mandatnya dengan baik,” kata Retno.
Dia pun menyampaikan bahwa Indonesia akan akan berpartisipasi dalam persidangan Advisory Opinion mengenai Palestina di Mahkamah Internasional.
“Ini adalah bukti konkret dukungan kita, dan Indonesia akan memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini,” kata Retno menambahkan.
BACA JUGA:Wagub Sebut E-Kinerja Faktor Penting Dorong ASN Lebih Baik
BACA JUGA:Ujian Berbasis Kertas Minimalisir Kecemasan
Selain menlu RI, menlu dari Arab Saudi, Iran, Tunisia, Palestina, Bahrain, serta wakil menlu Turki juga turut berpartisipasi dalam Ministerial High-Level Event mengenai situasi HAM di Palestina. (ANTARA)