Mengapa Madu Tidak Aman untuk Bayi di Bawah Satu Tahun, Ini Penjelasannya

Reporter: Irma Suryani |

Editor: Rizal Zebua |

Senin , 04 Nov 2024 - 10:30

Ilustrasi madu yang sebaiknya tidak diberikan kepada bayi--pixabay

Meskipun madu bukan penyebab langsung dari botulisme, risiko kontaminasi ini menjadi alasan kuat mengapa madu harus dihindari untuk bayi.

Rekomendasi CDC dan American Academy of Pediatrics

CDC dan American Academy of Pediatrics dengan tegas merekomendasikan untuk tidak memberikan madu kepada bayi di bawah usia satu tahun.

Sistem kekebalan tubuh bayi di bawah usia ini belum cukup matang untuk melawan spora botulisme yang masuk ke tubuh, sehingga memberi madu pada bayi dapat meningkatkan risiko terkena botulisme.

Gejala Botulisme pada Bayi

Jika bayi terpapar botulisme, tanda-tanda awal yang mungkin muncul meliputi:

- Sembelit

- Kelopak mata yang turun

- Kelemahan pada tubuh

- Refleks mengisap dan muntah yang melemah

- Kehilangan kontrol kepala

- Wajah yang kurang berekspresi

- Kelumpuhan yang mulai dari atas tubuh dan menyebar ke bawah

mengapa madu tidak aman untuk bayi di bawah satu tahun, ini penjelasannya                            jambikoran.com - banyak orang yang sudah terbiasa mengonsumsi madu sebagai bagian dari rutinitas harian untuk menjaga kesehatan.
madu dikenal memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberi tambahan energi.
dibuat oleh lebah dari nektar bunga, madu menjadi bahan alami yang kerap dipakai dalam kuliner maupun pengobatan tradisional.
namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, madu ternyata tidak selalu aman, terutama bagi bayi di bawah usia satu tahun.
baca juga:mahasiswa unja latih kelompok wanita tani di dlt pudak membuat mie dari labu madu
baca juga:penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan madu?
mengapa madu berbahaya bagi bayi?
meskipun madu tampak aman untuk dikonsumsi oleh kebanyakan orang, bayi memiliki kondisi tubuh yang berbeda.
salah satu alasan utama mengapa madu bisa berbahaya adalah karena risiko kontaminasi spora clostridium botulinum, bakteri yang dapat menyebabkan botulisme, penyakit serius yang menyerang sistem saraf.
menurut data cdc (centers for disease control and prevention) pada 2018, ada 242 kasus botulisme yang dilaporkan setiap tahunnya di amerika serikat, dengan sekitar 67% dari kasus tersebut terjadi pada bayi.
baca juga:7 manfaat luar biasa minum madu setiap hari untuk kesehatan
baca juga:sering disimpan lama, apakah madu bisa kadaluarsa atau basi?
ini menunjukkan bahwa bayi lebih rentan terkena botulisme dibandingkan orang dewasa atau anak-anak yang lebih besar.
bagaimana botulisme terjadi pada bayi?
botulisme pada bayi terjadi ketika mereka menelan spora c. botulinum yang kemudian tumbuh di usus dan menghasilkan neurotoksin, racun yang dapat menyerang sistem saraf.
spora ini secara alami ada di lingkungan sekitar kita, seperti di tanah, debu, air, bahkan udara, dan dapat mencemari madu melalui kontaminasi.
baca juga:manfaat minum madu dengan air hangat
baca juga:usia berapa bayi bisa dikatakan aman konsumsi madu? berikut penjelasannya
meskipun madu bukan penyebab langsung dari botulisme, risiko kontaminasi ini menjadi alasan kuat mengapa madu harus dihindari untuk bayi.
rekomendasi cdc dan american academy of pediatrics
cdc dan american academy of pediatrics dengan tegas merekomendasikan untuk tidak memberikan madu kepada bayi di bawah usia satu tahun.
sistem kekebalan tubuh bayi di bawah usia ini belum cukup matang untuk melawan spora botulisme yang masuk ke tubuh, sehingga memberi madu pada bayi dapat meningkatkan risiko terkena botulisme.
baca juga:khasiat konsumsi yogurt campur madu untuk kulit ,bisa bikin glowing
baca juga:bukan cuman manis,ini 6 manfaat madu bagi kesehatan
gejala botulisme pada bayi
jika bayi terpapar botulisme, tanda-tanda awal yang mungkin muncul meliputi:
- sembelit
- kelopak mata yang turun
- kelemahan pada tubuh
- refleks mengisap dan muntah yang melemah
- kehilangan kontrol kepala
- wajah yang kurang berekspresi
- kelumpuhan yang mulai dari atas tubuh dan menyebar ke bawah
- kesulitan bernapas
gejala-gejala ini merupakan kondisi darurat dan membutuhkan penanganan medis segera, karena botulisme bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan cepat.
sebagai orang tua, sangat penting untuk memperhatikan makanan yang aman bagi bayi, terutama pada usia di bawah satu tahun.
madu yang memiliki banyak manfaat kesehatan bagi orang dewasa ternyata berisiko bagi bayi karena kemungkinan adanya spora c. botulinum.
dengan menunggu hingga bayi berusia satu tahun atau lebih sebelum memberikan madu, anda dapat membantu menjaga kesehatan mereka dan mencegah risiko penyakit serius seperti botulisme. (*)