Terungkap Praktik Gadai Mobil Libatkan SAD
Polisi ketika melakukan pengecekan TKP lokasi mobil rental yang terlacak di wilayah warga SAD.-Ist/jambi independent -
JAMBI – Seorang pengusaha rental mobil asal Jambi, Sugio, mengungkapkan pengalaman pahitnya yang harus menebus mobil miliknya dua kali setelah digadaikan oleh penyewa ke kawasan Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin.
Peristiwa ini menjadi sorotan karena melibatkan sejumlah mobil yang digadaikan dan ditemui di lokasi yang tidak biasa, yaitu kawasan pemukiman SAD di Pemenang, Merangin.
Sugio, yang juga tergabung dalam organisasi Buser Rental Nasional (BRN), menceritakan bahwa kejadian pertama terjadi tiga tahun lalu, ketika mobil Avanza miliknya digadai dengan nilai Rp 20 juta.
BACA JUGA: Kominfo Muaro Jambi Gelar Sosialisasi, Tingkatkan Kesadaran Keamanan Informasi
BACA JUGA:5050 Warga Belum Lakukan Perekaman e-KTP
Dalam perjanjian tersebut, pihak penyewa harus membayar bunga 15 persen setiap bulan, yang berarti mobil harus ditebus dengan total Rp 23 juta setelah satu bulan digadai.
Ketika penyewa tidak mampu membayar, Sugio terpaksa berusaha menemui penyewa untuk menuntut pembayaran dan akhirnya dibayar Rp 25 juta untuk menebus mobil itu.
Namun, kejadian serupa terjadi kembali pada tahun 2024, kali ini melibatkan mobil Innova Reborn miliknya. Sugio menjelaskan bahwa mobil tersebut pertama kali disewa oleh seorang anggota polisi dari Polres Sarolangun yang membayar sewa penuh di bulan pertama.
Namun, setelah bulan kedua, pembayaran sewa tidak dilunasi, dan mobil itu justru berpindah tangan ke Bambang, seorang warga Mandiangin, Sarolangun, yang kemudian menggadaikannya ke SAD di kawasan Pemenang.
Sugio yang mengetahui keberadaan mobilnya melalui sistem pelacakan GPS, langsung menuju lokasi tersebut.
Ia kemudian menemui dua temenggung SAD yang bernama Jon dan Carak, serta seorang perantara atau translator yang membantu komunikasi.
Meski awalnya sempat terjadi kebingungan mengenai tukar tambah mobil, akhirnya Sugio berhasil menebus mobil Innova Reborn tersebut setelah melakukan beberapa negosiasi dan membayar sejumlah uang.
Namun, kerugian tetap dirasakan Sugio. Selain harus menebus mobil dengan kerugian rental yang belum dibayar hingga mencapai Rp 20 juta, ia juga menemukan fakta mengejutkan di kawasan tersebut.
Sugio menyebutkan bahwa di area tersebut terdapat puluhan mobil yang terparkir rapi, seolah seperti sebuah showroom mobil, dengan berbagai jenis mobil, baik dari Jambi maupun luar daerah.