Mengaliri Literasi dari Sungai Batanghari: Perpustakaan Terapung di Jambi Menjadi Wahana Edukasi Anak-Anak
Personel Ditpolairud Polda Jambi mengajak anak-anak pinggiran Sungai Batanghari membaca buku di perpustakaan terapung sambil mengitari sungai. -ANTARA/HO-Ditpolairud Jambi-
Beberapa waktu lalu, anak-anak di kawasan Pulau Pandan, Kota Jambi, yang biasanya bermain di tepi sungai, diajak untuk berkeliling di kapal sambil membaca.
"Kami ajak mereka belajar sambil bermain. Ada juga hadiah berupa uang jajan setelah mereka membaca," kata Bripka Citra. Hal ini membangkitkan semangat anak-anak untuk membaca, yang bagi sebagian mereka merupakan pengalaman pertama.
BACA JUGA:Daifest 2024 Memikat Masyarakat Promo Akhir Tahun Daihatsu Bertabur Hadiah
BACA JUGA:Dimulai 2 Desember Mendatang, Seleksi Kompetensi PPPK Provinsi Jambi
Meningkatkan Minat Baca di Era Digital
Meski tantangan era digital yang membuat anak-anak lebih tertarik pada gadget dan permainan digital, Perpustakaan Terapung berhasil menarik perhatian mereka dengan cara yang menyenangkan.
"Jika hanya disuruh membaca, anak-anak akan lebih tertarik pada ponsel mereka. Namun, dengan adanya perpustakaan terapung ini, mereka bisa menikmati membaca sambil berkeliling di atas kapal," tambah Bripka Citra.
Program ini tidak hanya mengedepankan literasi, tetapi juga menawarkan pengalaman baru yang menyenangkan. "Kami berkeliling selama dua jam, dan banyak anak yang bertanya kapan mereka bisa ikut lagi.
BACA JUGA:Hindari Gaya Hidup Konsumtif, Ridwan: Mulailah Berinvestasi
BACA JUGA:Pertahankan Lahan Sawah, Demi Menjaga Ketahanan Pangan Bagi Masyarakat
Antusiasme mereka luar biasa," ujar Citra. Menurutnya, kegiatan ini juga memberikan interaksi positif antara polisi dan anak-anak, yang semakin mendekatkan mereka dengan profesi polisi dalam konteks yang lebih menyenangkan.
Membangun Literasi Melalui Kolaborasi
Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan Terapung berasal dari berbagai sumber, termasuk dari rumah baca Bhayangkara Bahari di Kelurahan Kampung Laut, Tanjung Jabung Timur, serta donasi dari masyarakat. Saat ini, kapal ini memiliki sekitar 500 koleksi buku, yang terdiri dari buku cerita, komik, dan beberapa buku pelajaran. Buku-buku ini akan terus diperbarui melalui kerja sama dengan perpustakaan Provinsi Jambi.
Selain itu, Bripka Citra berharap perpustakaan terapung dapat menjadi wadah bagi anak-anak yang buta aksara untuk belajar membaca. "Kami berharap bisa membuka kelas khusus untuk anak-anak yang belum bisa membaca, agar mereka tidak merasa terpinggirkan dan bisa menikmati semua buku yang kami miliki," harapnya.
Dampak Positif untuk Generasi Mendatang