Tiga Tren Teknologi dan Bisnis yang Menonjol pada 2024, Menurut Riset Ipsos

Ipsos in Indonesia Luncurkan Ipsos Global Trends 2024 “In Search of a New Consensus: From Tension to Intention”. -(ANTARA/HO-ipsos)-

JAKARTA – Perusahaan riset pasar Ipsos mengungkapkan tiga tren teknologi yang menjadi sorotan utama di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, serta pasar global sepanjang tahun 2024.

Dalam laporan bertajuk Ipsos Global Trends 2024: "In Search of a New Consensus: From Tension to Intention", Ipsos mengeksplorasi tren utama yang membentuk dinamika teknologi, sosial, dan pasar di 50 negara.

Laporan tersebut juga menandai peringatan ke-10 tahun perjalanan Global Trends Report, yang memberikan wawasan penting mengenai perubahan sentimen konsumen, transformasi sosial, dan dinamika pasar. CEO Ipsos APEC, Hamish Munro, dalam siaran resminya menjelaskan, "Insight dari Ipsos Global Trends 2024 memberikan peta jalan bagi brand yang sedang menghadapi lanskap yang terus berkembang."

Menurut Hamish Munro, tiga tren teknologi yang menjadi sorotan di kawasan Asia-Pasifik adalah:

BACA JUGA:Buah Tinggi Gula, Tetap Sehat Asal Tak Berlebihan

BACA JUGA: 2 Pasangan Bukan Pasutri Terjaring Razia

1. Teknologi yang Menginspirasi (Technowonder)

Konsumen di Asia-Pasifik, terutama di Indonesia, India, dan Thailand, menunjukkan optimisme terhadap kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI). Di Indonesia, 68 persen responden percaya bahwa AI memiliki dampak positif bagi dunia, jauh di atas rata-rata global sebesar 57 persen.

Namun, kekhawatiran tentang privasi data tetap tinggi, dengan 76 persen konsumen di kawasan ini mengungkapkan kekhawatiran terkait bagaimana data pribadi mereka digunakan.

2. Kembali ke Sistem Lama (Retreat to Old Systems)

BACA JUGA: PT Surya Sentosa Primatama Serahkan Hadiah Umroh Gratis Pemenang Undian Daifit 2024

BACA JUGA: Resmi Diluncurkan, Gaya Unik dan Fashionable New Honda Scoopy Siap Jadi Tren Baru di Jambi

Nostalgia menjadi faktor penting yang memengaruhi perilaku konsumen, mendorong brand untuk menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan inovasi modern.

Di Indonesia, 94 persen responden memprioritaskan tradisi sebagai nilai inti masyarakat, yang merupakan persentase tertinggi di kawasan Asia-Pasifik. Brand lokal pun semakin berhasil dalam memadukan warisan budaya dengan strategi kontemporer untuk menjangkau audiens yang lebih beragam.

3.  Konvergensi Iklim (Climate Convergence)

Perubahan iklim menjadi isu yang semakin mendesak, dengan 73 persen responden di Asia-Pasifik yang sudah mengambil langkah konkret untuk melindungi lingkungan. Di Indonesia, 91 persen konsumen mengaku telah aktif terlibat dalam langkah-langkah tersebut.

BACA JUGA: Aldila Sutjiadi alami tuli mendadak

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan