Produsen Alat Kesehatan Lokal Forsta Kalmedic Global Sukses Produksi Alat Hemodialisis
Fasilitas produksi alat cuci darah lokal RenaCare milik anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), PT Forsta Kalmedic Global (Forsta), di Kalbe Business Innovation Center, Cakung, Jakarta Timur. -ANTARA/HO Forsta -
JAKARTA– PT Forsta Kalmedic Global, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, kini berhasil memproduksi alat hemodialisis (cuci darah) pertama di Indonesia yang dikenal dengan nama dialyzer. Hal ini menjadikan Indonesia negara kedua di ASEAN setelah Malaysia yang memiliki kemampuan untuk memproduksi dialyzer secara lokal.
"Di Asia Tenggara, tidak ada fasilitas produksi mesin HD (hemodialisis), hanya ada di Malaysia, dan sekarang Forsta berhasil memproduksi dialyzer pertama di Indonesia," kata Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat, dalam keterangannya di Jakarta.
Yvone mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian ini, karena Indonesia kini tidak kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia dalam hal produksi alat kesehatan.
Dia menambahkan, angka penggunaan dialyzer secara nasional diperkirakan mencapai sekitar satu juta per tahun, yang selama ini sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Eropa.
BACA JUGA:Akhirnya Tarif Tol Diberi Diskon Selama Natal dan Tahun Baru 2025
BACA JUGA:New Honda Scoopy Totally Unique Hadir di Jambi, Sinsen Ajak Jurnalis Bedah Teknologinya
“Jika kita bisa membuat dialyzer secara lokal, kita bisa menurunkan biaya perawatan, karena tidak perlu lagi tergantung pada impor. Selain itu, harapan kami harga akan lebih terjangkau dengan adanya insentif dari pemerintah untuk produk lokal,” ujar Yvone.
Dialyzer adalah komponen penting dalam prosedur hemodialisis, yang digunakan untuk membantu membersihkan darah pasien gagal ginjal. Di Indonesia, sekitar 1,5 juta orang menderita gagal ginjal kronis, dengan 159.000 orang di antaranya menjalani cuci darah.
Sebanyak 99 persen biaya perawatan cuci darah di Indonesia ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Yvone menekankan bahwa produksi dialyzer lokal tidak hanya mendukung akses kesehatan bagi pasien gagal ginjal, tetapi juga berperan dalam mendukung industri alat kesehatan dalam negeri dan menggerakkan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA:Kemenhub: Bandara akan Beroperasi Selama 24 Jam Saat Libur Nataru 2024/2025
BACA JUGA:Yuliawati Minta Keringanan Hukuman, Pembelaan Ketua Komite SMAN 2 Tanjab Barat
Dengan produk lokal ini, Forsta berkomitmen memastikan ketahanan pasokan alat kesehatan di dalam negeri, menghindari gangguan rantai pasok global, serta mengurangi ketergantungan pada impor.
Dialyzer RenaCare buatan Forsta memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen dan telah meraih Penghargaan Karya Anak Bangsa dari Kementerian Kesehatan sebagai fasilitas produksi dialyzer pertama di Indonesia.