Aktivitas Angkutan Batu Bara Dihentikan
--
Sementara itu, tim penegak hukum sudah turun ke lokasi kejadian, dan BPJN Jambi masih menunggu laporan resmi dari pihak penegak hukum terkait, untuk menindaklanjuti insiden tersebut.
"Kami belum mendapatkan laporannya, tetapi kami berharap segera ada tindakan yang jelas agar kejadian serupa tidak terulang," kata Ibnu.
Sebelumnya, pihak Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB) Jambi menyatakan bertanggung jawab atas insiden itu. Asnawi, Ketua PPTB mengatakan, pihaknya sudah ke lokasi kejadian, membawa kontraktor yang akan memperbaiki fender tersebut. Pebfurus PPTB menurutnya langsung melakukan tindakan cepat untuk upaya perbaikan.
"Ini sebagai bukti tanggung jawab kami sebagai pengurus, kami langsung ajak kontraktor dan yang punya tongkang ke lokasi. Insya Allah malam ini kami berangkatkan peralatan-peralatan. Dalam dua atau tiga hari ini, peralatan sudah sampai di Jambi," kata Asnawi.
Sementara itu, Sapuan Ansori, Wakil Ketua PPTB Jambi mengatakan, konferensi pers ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan masyarakat, atas tindak lanjut insiden di Jembatan Tembesi itu.
"Kami juga sudah rapat pengurus, bersama pemilik tongkang mengenai indisen ini," katanya.
Sapuan kemudian menyatakan secara tegas, PPTB dan pemilik tongkang akan bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi.
"Pada saat turun dengan konsultan, kontraktor pelaksana, dihitung juga anggaran yang dibutuhkan secara teknis terlebih dulu. Kami pengurus dan anggota PPTB, pada prinsipnya meminta maaf atas insiden tersebut. Ini adalah kejadian yang tidak kita inginkan. Sebagai pengusaha, kami akan ikut serta berkontribusi agar jembatan tetap awamn dilalui pengguna jalan," katanya.
Ditanyakan mengenai waktu pengerjaan perbaikannya nanti, Sapuan Ansori mengatakan, kurang lebih membutuhkan waktu selama satu bulan. Termasuk, pihak kontraktor harus membersihkan dulu tiang-tiang yang saat ini ada di bawah permukaan air sungai.
"Untuk biaya lebih rinci, belum bisa disebutkan. Karena tiang-tiang yang ada itu harus dibersihkan dulu, baru dihitung lagi nanti berapa kebutuhan anggarannya," pungkasnya. (Enn)