Aktivitas Angkutan Batu Bara Dihentikan

--

Insiden tongkang batu bara menabrak fender jembatan kembali terjadi. Terakhir, sebuah tongkang batu bara menabrak fender jembatan Jembatan Tembesi, Rabu (22/1) siang. Ini adalah kali ketiga fender Jembatan Tembesi tersebut ditabrak.

 

Setelah beberapa waktu pembahasan, Pemprov Jambi mengambil langkah tegas. Aktivitas angkutan batu bara jalur sungai, akhirnya dihentikan, mulai Minggu (26/1).

 

Asisten Ekonomi Pembangunan selaku Wakil Ketua Satgas Gakkum, Johansyah, Minggu (26/1) mengatakan, keputusan ini merupakan hasil diskusi yang dihadiri oleh Kadishub Provinsi Jambi, Dirpolairud Polda Jambi, Kepala BPTD Kelas 2 Jambi, Kepala BPJN Jambi, dan Ketua PPTB serta pengurus.

 

"Disepakati, aktivitas angkutan batu bara jalur sungai dihentikan sementara," kata dia.

 

Johansyah menambahkan, angkutan batu bara lewat jalur sungai ini akan dibuka lagi jika syarat-syarat yang diberikan dipenuhi.

 

Adapun sejumlah syarat yang harus dipenuhi adalah, pertama PPTB membut surat penyataan dan kesanggupan perbaikan Jembatan Tembesi kepada BPJN. Kedua, assist yang ditempatkan di Jembata Tembesi minimal dengan kapasistas 70 HP atau 2 x 350 HP. Kemudian ketiga, kolong jembatan nomor 3 yang fendernya ditabrak tongkang, dipasang spanduk tidak boleh dilewati dan dilarang melintas. Sementara di kolong jembatan nomor 2 dipasang spanduk yang boleh dilewati kapal.

 

Selanjutnya, yang keempat, memaksimalkan pos pantau ditambah pemandu arah yang ditempatkan di Jembatan Tembesi. Ke lima, proses perbaikan fender Jembatan Tembesi dipercepat.

 

Ke enam, Dishub Provinsi Jambi berkoordinasi dengan Kantor KSOP Kelas III Talang Duku untuk mensosialisasikan kepada dan agen kapal terkait sertifikasi yang wajib dimiliki. Selanjutnya, bagi pengusaha tambang batu bara dan keagenan kapal yang menggunakan jalur sungai, wajib mengacu pada Pergub Jambi Nomor 26 Tahun 2024 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Sungai yang melintasi Jembatan Bentang Panjang.

 

Johansyah menegaskan, jika semua syarat ini telah terpenuhi, maka tim akan kembali mengevaluasi kembali apakah aktivitas angkutan batu bara jalur sungai tetap dihentikan atau tidak.

 

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi, Ibnu Kurniawan menyatakan, jembatan Tembesi terancam runtuh akibat tiang pelindung yang baru diperbaiki kini ditabrak lagi oleh kapal tongkang pengangkut batu bara itu.

 

"Kami sedang memastikan bahwa struktur utama jembatan masih dalam kondisi kuat untuk dilewati kendaraan, namun kerusakan pada bagian tiang pelindung jembatan dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika tidak segera ditangani," kata Ibnu Kurniawan.

 

Tag
Share