Kompor Bahlil

Disway--

Pun penjualan bensin bersubsidi. Anda sudah tahu. Lama-lama juga kian terarah. Mekanisme di stasiun pompa bensinnya sudah kian mapan.

 

Pupuk bersubsidi beres. Bensin subsidi juga beres. Kini meningkat ke elpiji bersubsidi –dengan cara yang sama sekali tidak belajar dari keberhasilan pupuk dan bensin.

 

Heboh elpiji ini, sayangnya, tidak menyadarkan kita pada ide lama: kompor listrik. Semua negara maju sistem dapurnya pakai kompor listrik. Kenapa kita belum mau mengarah ke sana.

 

Aneh. Tiap rumah perlu elpiji. Tidak ada jaringan pipa elpiji ke rumah-rumah. Elpiji masih disalurkan pakai cara paling kuno: dikirim lewat angkutan mobil dan motor.

 

Memang ada program membangun jaringan pipa gas di beberapa kota. Tapi tidak ada artinya dibanding luasnya perumahan kita.

 

Di lain pihak listrik sudah ada di rumah masing-masing. Bagi yang dayanya kecil tinggal memperbesarnya.

 

Padahal elpiji harus kita impor. Haus devisa.

 

Listrik bisa diproduksi sendiri di dalam negeri. Batubara melimpah. Murah.

Tag
Share