Kompor Bahlil
![](https://jambiindependent.bacakoran.co/upload/d196ba7ffb334e066e40c91199ae76f4.jpg)
Disway--
Terjadilah penumpukan pembeli di agen-agen. Antre. Panjang. Lama. Banyak yang sampai berantem. Ada yang ngotot satu KTP untuk beli empat tabung. Pengotot itu bukan pemakai rumahan. Ia punya warung makanan. Satu tabung tidak cukup.
"Baru sekarang ini saya lihat ada orang bertengkar sambil angkat tabung gas," ujar Wanita Disway yang ikut antre jauh dari rumahnya di bilangan Jakarta Selatan pinggiran.
"Sebenarnya saya ini rugi. Antre empat jam kalau untuk jualan sudah dapat uang berapa. Belum lagi ke sininya juga harus buang bensin."
Caci maki pun disemprotkan ke Bahlil. Juga ke pemerintah. Meme yang sangat menyakitkan bertebaran di Medsos.
Bahlil menerima itu sebagai tanggung jawab. Ia seperti sempat bersumbu pendek saat Dasco bikin pernyataan dari kursinya sebagai Wakil Ketua DPR.
"Soal elpiji 3 kg ini bukan kebijakan Presiden Prabowo," ujar Dasco.
Bahlil sendiri merasa langkahnya itu sebagai pelaksanaan dari kebijakan presiden.
"Tapi ya sudahlah. Tidak perlu mencari siapa yang salah. Ini tanggung jawab saya," kata Bahlil.