Menkes Sebut Lebih dari 17 Ribu Orang Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis
![](https://jambiindependent.bacakoran.co/upload/5aef754e4ff8daac4fd9d5d1cadd5636.jpg)
Menteri Kesehatan saat mengecek layanan kesehatan bagi masyarakat-Foto : Antara-Jambi Independent
SURABAYA,JAMBIKORAN.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa lebih dari 17 ribu warga memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis di seluruh Indonesia hingga pukul 11.00 WIB, yang diperkirakan terus bertambah hingga operasional puskesmas berakhir pukul 14.00 WIB.
"Sudah ada 17 ribu itu yang diperiksa di seluruh Indonesia," kata Budi saat memantau program CKG di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 10 Februari 2025.
Ia menyebut program yang digagas pemerintah pusat tersebut bertujuan agar masyarakat lebih sehat dengan langkah pemeriksaan awal atau deteksi dini tersebut.
Dengan adanya langkah deteksi dini, lanjutnya, diharapkan penanganan bisa dilakukan lebih awal dan biaya pengobatan pasien juga bisa ditekan.
BACA JUGA:Tembus Rp 1.667.000 per Gram Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000
BACA JUGA:Prabowo Izinkan Impor Pupuk Untuk Kebutuhan Subsidi
"Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu sebenarnya penyakit kronis yang butuh waktu lima tahun sampai benar-benar parah. Kalau ketahuannya sejak dini, itu bisa ditangani dengan baik, jauh lebih murah juga," ucapnya.
Budi menjelaskan inti dari program ini ialah bukan untuk mengobati masyarakat yang dalam kondisi sakit, tapi menjaga warga tetap sehat dengan deteksi dini.
Dalam cek kesehatan ini, warga akan menjalani minimal pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lemak darah dan kolesterol.
Sementara itu, untuk pasien yang tidak memiliki ponsel, sehingga tidak dapat mendaftar pemeriksaan kesehatan gratis melalui aplikasi Satu Sehat tetap akan dilayani dalam program CKG. Sebagai alternatif, pasien dapat mengisi formulir digital melalui Google Form.
"Kita sebenarnya dari cek kesehatan ini bisa tahu profilnya. Feeling saya dari cek kesehatan itu kan seperti statistik, biasanya hanya diambil sampel 100 ribu atau 200 ribu jiwa. Kalau ini benar-benar seluruhnya, 280 juta jiwa penduduk Indonesia bisa kita lihat sebarannya," ujar Budi.
BACA JUGA:Gelontorkan Rp31 Miliar Perbaiki Sekolah Rusak di Kota Jambi
BACA JUGA:Ibu Kota Ditargetkan Pindah pada 2028
Menurut Menkes, program CKG menjadi langkah strategis dalam mendeteksi dini penyakit kronis yang sering dianggap remeh, seperti hipertensi dan diabetes.