Juara Inul

Disway--

Dua-duanya satu pemilik. Dua-duanya kini sudah tidak ada.

 

Yang diskotik dangdut itu bangunannya satu lantai. Yakni di sebelah hotel kelas melati: Hotel Tanjung.

 

Tiap Minggu malam Bajuri ke diskotik dangdut itu. Lihat Inul.  Saat itu namanyi sudah Inul Daratista. Masih lokal tapi sudah lumayan terkenal. Bajuri ingat lagu yang sering dinyanyikan Inul berjudul ”Liku-liku”. Yakni lagu yang diciptakan Renold Panggabean.

 

Penyanyi pop sekelas Renold pun saat itu punya album dangdut. Yang musiknya lebik menonjol dari vokalnya. Anda sudah tahu siapa Renold: pernah jadi suami Camelia Malik.

 

Di diskotik Permata itulah Inul berubah nasib. Salah satu pengunjungnya orang Belanda yang sering ke Surabaya. Dalam kunjungan kesekian kalinya si Belanda mengundang Inul ke Belanda. Yakni untuk tampil di pasar malam di sana. Pasar malam yang sudah melegenda. Tong-Tong namanya. Satu bulan.

 

Bajurilah yang ikut mendorong agar Inul menerima tawaran itu. Memang honornya amat kecil tapi baik untuk batu loncatan. Dan lagi kapan pula anak desa Japanan, Sidoarjo, ini bisa ke Eropa.

 

Salah satu syarat Inul bisa ke Belanda adalah ini: harus punya email. Saat itu Inul belum punya email. Juga belum tahu cara membuat email.

 

"Gampang. Saya buatkan," ujar Bajuri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan