Denpasar Festival ke-16 Dengan Tema Jayastambha, Pilar Kejayaan dalam Seruan Kreativitas dan Seni Budaya

Garapan inaugurasi Jayastambha yang bermakna pilar kejayaan menjadi pembuka ajang Denpasar Festival ke-16 di kawasan Patung Catur Muka, Kota Denpasar, Bali.-Dimas-instagram.com/bali_terkini

Ajang Denpasar Festival ke-16 dibuka degan Garapan inaugurasi Jayastambha yang bermakna pilar kejayaan.

Ajang itu digelar di kawasan Patung Catur Muka, Kota Denpasar, Bali, dengan melibatkan 1.648 seniman.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan bahwa mereka emberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh 'stakeholder' yang telah mendukung pemerintahan.

"Tema Jayastambha bermakna pilar-pilar kejayaan. Jika dikaitkan dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam, kami memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh 'stakeholder' yang telah mendukung pemerintahan," ujar Jaya Negara.

BACA JUGA:Aquaman and The Lost Kingdom: Black Manta Ancam Kehancuran, Arthur dan Orm Bersatu untuk Menyelamatkan Dunia!

BACA JUGA:Pembaruan Natal Garena Undawn: Hadirkan Map Baru, Profesi Keren, dan Mode PvE yang Menantang!

Gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-16 dari 22-25 Desember 2023 ini diharapkan akan menjadikan Denpasar semakin maju, semakin kreatif, dan seni budaya semakin terjaga di Denpasar.

Jaya Negara juga mengungkapkan bahwa pembukaan Denfest kali melibatkan banyak anak-anak karena Pemerintah Kota Denpasar ingin mengenalkan seni budaya sejak dini.

Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede serta jajaran Forkopimda Denpasar memasangkan gelungan tari Baris kepada sejumlah penari cilik.

Sebelum ditampilkan garapan inaugurasi, acara pembukaan Denfest juga dimeriahkan penampilan tari Rejang yang dibawakan 1.200 orang perempuan.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Film dan Serial Netflix Akhir Desember 2023

BACA JUGA:Honkai: Star Rail Borong 3 Penghargaan Bergengsi di TGA 2023

I Gede Arya Swastika selaku koordinator garapan inagurasi mengatakan dalam adegan "pura" turut ditampilkan proses ritual pengerebongan, ditandai dengan iringan Gong Gede, Tari Rejang, Lelontekan, patih-patih sikep poleng dan prosesi pemutaran atau ngider bhuana.

Konsep "puri" atau kerajaan yang digambarkan dengan panji panji kerajaan, diiringi tari Baris dan Legong.

Tag
Share