Kadin Bangun Jembatan Dagang Lewat Cotton USA

JEMBATAN DAGANG: Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAKARTA - Dalam upaya untuk menyikapi perang dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berupaya untuk mendorong peningkatan kerja sama antara pelaku industri tekstil nasional dan Amerika Serikat (AS), melalui dialog terbuka bersama Cotton USA.

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, pendekatan pemerintah dalam bernegosiasi tanpa melakukan retaliasi terhadap AS adalah langkah yang tepat dalam merespons ketidakseimbangan perdagangan.

“Kita melihat bahwa apa yang dilakukan pemerintah sudah benar, untuk bernegosiasi, bukan retaliasi dengan Amerika Serikat. Pemerintah sudah menjalankan cara-cara untuk membuat trade surplus kita sebesar 18 miliar dolar AS menjadi lebih seimbang,” jelas Anindya kepada Disway di Plataran Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (23/4).

Di sisi lain, Anindya juga menambahkan bahwa AS sendiri juga berkepentingan terhadap produk seperti kapas, gandum, dan kedelai, sementara sektor elektronik, garmen dan alas kaki merupakan komoditas penting bagi ekspor Indonesia.

BACA JUGA:WN Ghana Diserahkan ke Polisi, Mengamuk Sambil Lumuri Badan Pakai Minyak Goreng

BACA JUGA:Cak Imin Sebut PAN Tergesa-gesa

Oleh karena itulah, dirinya juga menekankan pentingnya peran pelaku usaha untuk mengantisipasi dan memanfaatkan kondisi ini setelah tercapainya ekuilibrium perdagangan.

“Begitu nanti sudah ekuilibrium dari sisi trade balance dengan Amerika Serikat, pasti akan banyak upaya dari teman-teman pelaku usaha untuk bekerja sama, termasuk merelokasikan impor dari negara lain ke Amerika Serikat,” papar Anindya.

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa juga turut menyoroti peluang dari langkah kerjasama ini.

Menurutnya, hal tersebut juga didukung oleh jumlah porsi impor kapas dari AS saat ini yang masih berjumlah sekitar 17 persen, dan bisa ditingkatkan signifikan. 

“Kita berharap kapas dari Amerika Serikat dibikin benang, jadi kain, lalu baju dan didapat tarif yang lebih murah. Harapannya, porsi impor dari AS bisa naik hingga 50 persen,” ujar Jemmy.

Sebagai informasi, Cotton USA adalah merek dagang dari Cotton Council International (CCI) yang mempromosikan serat kapas AS dan produk olahan kapas di seluruh dunia. CCI adalah bagian promosi ekspor dari National Cotton Council of America (NCC).  Merek ini menekankan kualitas, layanan, data, dan kecerdasan unggul dari kapas AS. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan