Head Lag pada Bayi: Pengertian dan Kapan Orang Tua Perlu Waspada
Head Lag pada Bayi: Pengertian dan Kapan Orang Tua Perlu Waspada--
JAMBIKORAN.COM - Kurangnya kontrol dan kekuatan otot leher dapat menyebabkan bayi mengalami head lag, yaitu kondisi ketika kepala tampak lemas dan terkulai ke belakang saat bayi ditarik dari posisi telentang ke posisi duduk.
Meski umum terjadi pada masa awal kehidupan, kondisi ini seharusnya membaik seiring perkembangan usia bayi.
Jika tetap berlanjut setelah usia empat bulan, head lag dapat menjadi tanda adanya gangguan perkembangan atau masalah neurologis.
Apa Itu Head Lag?
BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Bau Badan dan Tips Memilih Deodoran yang Aman untuk Kulit
BACA JUGA:Waspadai Bahaya Sinar UV bagi Kesehatan Kulit dan Mata, Ini Cara Aman Melindungi Diri
Menurut keterangan dari Medical Daily (MD), bayi memiliki ukuran kepala yang relatif besar dibandingkan tubuhnya, sementara otot lehernya masih sangat lemah saat lahir.
Hal ini membuat kepala mereka mudah terhuyung, terutama pada minggu-minggu pertama kehidupan.
Pada masa ini, orang tua atau pengasuh perlu menopang kepala bayi karena otot lehernya belum mampu menahan beban kepala secara mandiri.
Seiring waktu, bayi akan mengembangkan kontrol otot dari bagian atas tubuh (kepala) ke bawah.
BACA JUGA:Isu Kehamilan Sabrina Alatas Jadi Sorotan di Tengah Dugaan Perselingkuhan dengan Hamish Daud
BACA JUGA:Gauri Khan Pernah Cemburu Saat Shah Rukh Khan Beradegan Romantis di Film
Penelitian menunjukkan bahwa pada usia 3–4 bulan, sebagian besar bayi sudah memiliki kekuatan otot leher yang cukup untuk menahan kepala dengan stabil.
Jika setelah usia tersebut kepala bayi masih sering terkulai, hal ini dapat menandakan gangguan pada perkembangan neurologis.