Tenang di Tengah Ketidakpastian? Bisa, Asal Tahu Caranya

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Epictetus menyarankan kita untuk menyadari batas antara hal yang bisa dikendalikan (seperti sikap dan usaha kita) dan hal yang tidak bisa (seperti hasil akhir atau reaksi orang lain).
Alih-alih sibuk mengatur yang tidak bisa kita atur, lebih baik fokus pada hal-hal yang memang bisa kita lakukan dan ubah.
3. Terima Kenyataan, Jangan Melawan Hidup
Salah satu kutipan paling terkenal dari Epictetus menyatakan:
"Jika kamu berharap dunia akan selalu memberikan apa yang kamu inginkan, kamu akan kecewa. Tapi jika kamu menerima apa yang dunia berikan, kamu akan lebih damai."
Menerima bukan berarti pasrah. Menerima adalah bentuk penerimaan realitas, sembari terus berproses untuk beradaptasi dan bertumbuh. Menerima juga butuh waktu dan latihan, bukan hal yang instan.
Menjadi tenang dan bahagia di tengah ketidakpastian bukan soal menyingkirkan masalah, tapi soal belajar mengelola respon kita terhadap masalah. Kita mungkin tak bisa mengubah cuaca buruk, tapi kita bisa menyiapkan payung. Kita mungkin tak bisa membuat semua orang menyukai kita, tapi kita bisa belajar mencintai diri sendiri.
Hidup memang tidak pasti, tapi ketenangan bisa kita ciptakanpelan-pelan, dari dalam diri sendiri.(*)