Nakhoda TB Equator V Jadi Tersangka, Insiden Tabrakan Tongkang Batu Bara Menabrak Jembatan Gentala Arasy

TERSANGKA: Nakhoda TB Equator V, Nur Kholifah Dirmayanti saat dimintai keterangan oleh Penyidik Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Jambi -IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI – Insiden tabrakan tongkang batu bara terhadap fender Jembatan Gentala Arasy di Kota Jambi berbuntut panjang. Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jambi menetapkan satu tersangka dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis, 8 Mei 2025 pukul 14.55 tersebut.

Tersangka adalah Nur Kholifah Dirmayanti, nakhoda kapal tugboat TB Equator V, yang menarik tongkang batu bara Mega Trans II milik PT Bangun Energi Indonesia.

Penetapan tersangka diumumkan oleh Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jambi, AKBP Ade Chandra, pada Kamis (15/5). 

“Tersangka dijerat Pasal 302 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran,” ujar AKBP Ade Chandra.

BACA JUGA:Siap Siap, Apple Umumkan iPhone Lipat dan Kacamata Pintar

BACA JUGA:Soal Pembatasan Medsos Bagi Anak, Indonesia Belajar dari Australia

Polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti terkait insiden ini.

Insiden ITU SENDIRI terjadi ketika TB Equator V sedang menarik tongkang Mega Trans II, yang bermuatan batu bara dari wilayah Mersam. Saat berada sekitar 500 meter dari Jembatan Gentala Arasy, kapal yang dibantu oleh assist tugboat TB Sumber IV, bersiap untuk melintasi bagian bawah jembatan.

Namun, cuaca mendadak memburuk. Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan jarak pandang terbatas. Akibatnya, tongkang tidak sempat bermanuver dengan sempurna dan menabrak fender jembatan.

Kapala Ditpolairud Polda Jambi, Kombes Pol Agus Tri Waluyo, menyatakan bahwa timnya langsung turun ke lokasi untuk mengecek kondisi jembatan.

“Yang tertabrak adalah tiang fender, bukan tiang utama. Jembatan masih aman dilalui dan dapat digunakan untuk aktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Kombes Agus Tri Waluyo juga mengimbau seluruh pengguna Sungai Batanghari untuk memperhatikan faktor keselamatan, termasuk teknis navigasi dan standar operasi.

“Contohnya tongkang batu bara ini, penarikannya harus memenuhi standarisasi dan ditarik oleh tugboat yang sesuai kapasitas,” tegasnya. (Enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan