Proyek SPAL PT Waskita Lamban, Bakal Tambah Waktu Hingga Juni 2024
LAMBAN: Pengerjaan proyek SPAL oleh PT Waskita di Jambi Timur beberapa waktu lalu. Progresnya terbilang lamban-DOK/Jambi Independent-Jambi Independent
Pekerjaan perpiaan di wilayah Jambi Timur oleh PT Waskita Karya kata Dibyo, ada tantangan yang berbeda.
PT Waskita Karya mengalami masalah finansial, kondisi itu mau tidak mau mempengaruhi kinerja paket di Kota Jambi, karena kondisi keuangan secara umum PT Waskita Karya sedang bermasalah sehingga dukungan ke proyek juga tidak optimal.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Jambi Apresiasi Capaian Kafilah FASI Kota Jambi, Berikut Pernyataannya
BACA JUGA:Profil Firli Bahuri Mantan Ketua KPK Yang Mengundurkan Diri Akibat Dugaan Pelanggaran Kode Etik
"Akumulasinya kita mengalami keterlambatan yang cukup jauh," sebutnya.
Kontrak pekerjaan dengan PT Waskita Karya, memakai sistem kontrak yang diberlakukan untuk kegiatan hingga durasi waktu pelaksanaan tidak dibatasi waktu, tahun anggaran atau dikenal dengan Fidic.
"Target yang diharapkan pusat supaya sistem ini bisa berfungsi dengan optimal, maka kemungkinan besar kami akan memperpanjang lingkup kegiatan yang dikerjakan PT Waskita Karya hingga Juni 2024 mendatang,” terangnya.
“Sehingga betul-betul bisa selesai semuanya dan akan mendukung program selanjutnya. Karena target kami hingga akhir 2023 paket yang dikerjakan PT Waskita Karya hanya mampu tereaslisasi 70 persen," jelasnya.
BACA JUGA:Diduga Bunuh Diri, Aktor Parasite Lee Sun Kyun Meninggal di Usia 48 Tahun
BACA JUGA:Cak Imin Singgung Tetangga Sebelah Yang Menyesal Tak Ikut Koalisi Perubahan
Kedepan dengan pekerjaan yang akan terjadi, paling banyak memang di Jambi Timur.
Dibyo mengungkapkan, pekerjaan dibeberapa ruas jalan ada yang sudah selesai dan sudah bisa dilakukan pengaspalan, namun masih ada kendala untuk pemesanan aspal yang harus menunggu antrean.
"Di Jambi untuk pesanan aspal ini hanya ada dua tempat, kita sudah memesan aspal namun pihak ketiga itu baru bisa menyanggupi setelah mereka menyelesaikan tanggung jawab mereka di pekerjaan lain. Jadi antrean, hal yang sulit kita antisipasi karena sepenuhnya kita tergantung pada pihak ketiga," pungkasnya. (zen)