Alasan Cokelat Selalu Disuguhkan di Depan Kasir Minimarket

-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

Saat sedang mengantre di kasir minimarket, ada barang yang selalu tersaji di bilik meja kasir: cokelat dan  permen. 

Penempatan cokelat di area kasir adalah strategi pemasaran yang sengaja dirancang untuk menggoda keputusan pembelian impulsif. 

Strategi Impulse Buying

Cokelat dan  permen yang dipajang di dekat kasir disebut sebagai “impulse products” atau produk impulsif. Artinya, barang-barang itu ditempatkan secara strategis agar Anda tergoda membelinya secara spontan, tanpa niat awal. 

BACA JUGA: Pakar Sebut Pemerintah Ambil Keputusan Tepat

BACA JUGA:Kasus Guru Tendang Siswa Berakhir Damai

Ketika Anda sudah selesai berbelanja dan tinggal menunggu giliran membayar, perhatian Anda cenderung teralihkan ke barang-barang kecil yang terlihat menggoda dan “murah.” Itulah momen ketika banyak orang berpikir, “Ah, sekalian saja beli coklat ini.” 

Menurut berbagai riset pemasaran, lebih dari 60 persen keputusan pembelian bersifat impulsif, dan penempatan produk di kasir bisa meningkatkan kemungkinan pembelian hingga dua kali lipat. 

Maka, tidak heran jika hampir semua minimarket, dari yang skala besar seperti supermarket hingga warung kecil seperti warung Madura, juga menerapkan strategi tersebut. 

Ukuran Kecil, Godaan Besar

Cokelat yang dijual di kasir biasanya berukuran kecil, praktis, dan memiliki harga terjangkau. Itulah yang disebut sebagai “low-risk purchase,” pembelian yang terasa ringan di dompet dan minim penyesalan. 

Ukurannya yang mungil membuatnya mudah diselipkan ke keranjang belanja tanpa berpikir panjang. Apalagi ketika Anda merasa lapar atau butuh energi tambahan. 

Selain itu, kemasan cokelat yang colorful juga dirancang agar mencolok dan menarik perhatian. Cokelat biasanya dibungkus dalam warna merah, kuning, atau warna yang secara psikologis dapat membangkitkan selera makan dan merangsang emosi positif. 

Target Potensial

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan