Ikon Wisata Baru Penggerak Ekonomi Lokal, Pemkab Sarolangun Bahas Pembangunan Tugu Biduk

Desain Tugu Biduk yang akan dibangun di Ancol Sarolangun.-Ist/Diskominfo Sarolangun-Jambi Independent
Sarolangun – Pemerintah Kabupaten Sarolangun menggelar rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) serta rencana pembangunan ikon wisata terbaru, Tugu Biduk, yang akan menjadi simbol baru kebanggaan daerah. Rapat berlangsung di Rumah Dinas Bupati Sarolangun dan dipimpin langsung oleh Bupati H. Hurmin.
Kegiatan ini dihadiri Pj Sekda Ir. Deddy Hendry, Asisten I Drs. H. Arief Ampera, Asisten III Hazrian, serta kepala dinas dari berbagai OPD, termasuk Bappeda, BPTSP, DLH, Perkim, BPKAD, dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga. Perwakilan dari Bank Jambi, SKK Migas, Pertamina, serta mitra usaha lainnya juga turut hadir.
Dalam rapat tersebut, dibahas secara komprehensif rencana pembangunan Tugu Biduk yang akan berlokasi di kawasan tepian Cik Minah, persis di seberang Rumah Dinas Bupati. Proyek ini tak sekadar menghadirkan monumen, melainkan juga akan mencakup pembangunan kawasan wisata terpadu yang dilengkapi dengan Museum Biduk, stand kuliner UMKM, dan kios suvenir khas daerah.
Bupati Hurmin menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Sarolangun dalam memperkuat identitas budaya serta membuka ruang ekonomi baru yang berbasis kerakyatan.
BACA JUGA:Warga Pulau Rengas Ulu Gelar Syukuran Negeri, Sambut Kemenangan Pasangan SUKA
BACA JUGA:Revitalisasi Objek Wisata, Wako Alfin-Wawako Azhar Awali dengan Goro di Taman Bunga
“Tugu ini bukan hanya landmark, tapi representasi semangat masyarakat Sarolangun. Kita ingin kawasan ini menjadi pusat aktivitas masyarakat, terutama generasi muda, dan mendorong pertumbuhan UMKM,” ujarnya.
Pembangunan Tugu Biduk dijadwalkan selesai pada Oktober 2025 dan akan diresmikan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Sarolangun. Skema pembiayaan proyek mengandalkan dukungan CSR dari sejumlah perusahaan, sebagai bentuk sinergi pembangunan antara pemerintah daerah dan sektor swasta.
Selain menjadi daya tarik wisata, Tugu Biduk juga akan menjadi penanda dari tradisi tahunan Balumbo Biduk—kegiatan budaya masyarakat Sarolangun yang telah menjadi ciri khas daerah.
Rencana pengembangan kawasan wisata ini diyakini akan memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal, khususnya sektor usaha kecil, kuliner tradisional, dan industri kreatif. Ruang publik yang akan dibangun pun dirancang agar inklusif dan bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, pembangunan Tugu Biduk diharapkan menjadi langkah strategis menuju Sarolangun sebagai daerah yang kuat dalam identitas, berdaya saing secara ekonomi, dan ramah wisata. (*/ira)