Tegas dan Tunjukkan Komitmen Inklusivitas, Diza Ungkap Pentingnya Keberagaman

Wawako Diza, saat hadir dan secara resmi membuka kegiatan bertajuk “Satu Hari Bersama Anak Disabilitas” Kota Jambi Tahun 2025.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

“Sering kali kita tidak menyadari bahwa sebagian anak penyandang disabilitas, terutama dengan spektrum autisme, sebenarnya memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang sama atau bahkan lebih tinggi dari anak-anak pada umumnya. Namun, keterbatasan pada sistem sensorik membuat mereka sangat sensitif terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar,” ujar Diza.

Ia menambahkan, bahwa anak-anak penyandang disabilitas memerlukan pendekatan yang khusus dan berkelanjutan. 

“Penanganannya tidak cukup hanya melalui pemberian obat-obatan, tetapi juga harus disertai dengan terapi dan stimulasi jangka panjang. Inilah mengapa mereka disebut anak berkebutuhan khusus, karena membutuhkan perhatian dan metode pembelajaran yang berbeda dan tepat sasaran,” sebutnya.

Ia pun menyampaikan harapannya agar kegiatan Satu Hari Bersama Anak Disabilitas ini dapat membuka wawasan masyarakat terhadap penyandang autisme dan disabilitas lainnya. Dengan demikian, akan tumbuh pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya mendukung tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus, sebagaimana halnya masyarakat umum.

“Kegiatan ini juga menjadi sarana yang positif untuk menyalurkan bakat dan keterampilan anak-anak disabilitas, sekaligus membangun rasa percaya diri mereka. Ini penting untuk memberikan motivasi, baik bagi anak-anak maupun para orang tua, agar terus semangat dalam belajar, berlatih, dan bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas,” harapnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana, Faris Akbar, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diinisiasi oleh Forum Disabilitas dan Bina Insani Terapi, sebagai lembaga yang aktif mendampingi dan menaungi para penyandang disabilitas di Provinsi Jambi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ruang kebersamaan serta memberikan wadah ekspresi bagi adik-adik disabilitas yang luar biasa. Mereka layak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan potensi terbaik yang dimiliki,” ujar Faris.

Ia juga menyoroti masih banyaknya persoalan yang dihadapi anak-anak berkebutuhan khusus di tengah masyarakat, mulai dari keterbatasan akses, minimnya sarana pendukung, hingga diskriminasi dan eksploitasi. Karena itu, ia berharap Pemerintah Kota Jambi dapat terus memberikan dukungan nyata dan berkelanjutan bagi komunitas disabilitas.

“Masih banyak saudara-saudara kita yang belum terjangkau oleh layanan dan ruang pengembangan yang memadai. Mereka hidup dalam keterbatasan ruang lingkup, bahkan masih menghadapi diskriminasi. Padahal mereka memiliki hak yang sama sebagai warga negara, untuk tumbuh, belajar, dan berkontribusi. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya acara ini,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Faris juga menyampaikan pesan semangat bagi anak-anak penyintas disabilitas. Ia mendorong mereka untuk tetap berpikir positif, terus belajar, dan berupaya menjadi pribadi yang bermanfaat, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat luas.

Sebagaimana diketahui, dalam upaya mewujudkan masyarakat yang inklusif, Pemerintah Kota Jambi telah menetapkan kebijakan konkret melalui penerbitan Peraturan Wali Kota (Perwal) Jambi Nomor 11 Tahun 2025 tentang Pendidikan Inklusif. Regulasi ini menjadi landasan hukum yang kuat untuk memperluas akses serta mewujudkan kesetaraan hak bagi anak-anak penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus, tidak hanya di sektor pendidikan, tetapi juga dalam pelayanan publik hingga dunia usaha.

Perwal tersebut tidak sekadar menjadi simbol keberpihakan, tetapi merupakan instrumen nyata yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam menciptakan ruang yang setara dan ramah disabilitas. Tujuannya adalah memberikan kemudahan akses terhadap layanan dasar serta membuka peluang yang adil bagi seluruh warga, termasuk kelompok disabilitas, untuk berkembang dan berdaya.

Rangkaian kegiatan itu, ditutup dengan aksi Wakil Wawako Diza memberikan gestur high five atau tos kepada anak-anak yang hadir. Gestur ini menjadi simbol semangat, apresiasi, serta solidaritas antara pemerintah dan komunitas disabilitas, mencerminkan semangat kebersamaan dalam membangun Kota Jambi yang inklusif, ramah, dan membahagiakan untuk semua.(zen)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan